Tingkatkan Market Share, Produk Bank Syariah Harus Inovatif

Cara mudah untuk menggunakan bahasa lokal pada produk syariah, dijamin lebih efektif dan bisa dipahami masyarakat.

Direktur Danamon Syariah Herry Hykmanto menyatakan, inovasi produk memang menjadi faktor penting dalam mengembangkan ekonomi syariah di masyarakat Indonesia. Apalagi, perekonomian secara konvensional saat ini lebih banyak dimengerti oleh masyarakat ketimbang sistem syariah.

“Cara paling mudah adalah penggunaan bahasa lokal pada produk syariah. Ini dijamin  bisa lebih efektif memberikan pemahaman untuk masyarakat,” kata Herry pada sidang tahunan Islamic Development Bank (IDB) di Jakarta, Selasa pekan lalu.

Selain inovasi, menurut Herry, promosi juga syarat mutlak agar perekonomian syariah bisa semakin meningkat.Karena dengan promosi yang gencar oleh seluruh pelaku industri syariah, masyarakat akan lebih tahu bahwa perekonomian itu bukan hanya melalui jalur konvensional.

Herry menegaskan, untuk meningkatkan pangsa pasar keuangan syariah Indonesia tidak bertumpu 5 persen, tentu harus meningkatkan financing dengan IDB. Selain itu juga menjalin kerja sama dengan International Islamic Trade Finance Coorporation (ITFC) dan The Islamic Research and Training Institue (IRTI). Di Indonesia, perbankan syariah juga bekerja sama dengan para pengusaha yang bergabung di Kadin. ”Kita tidak boleh 5 persen pemainnya saja, kita harus berkontribusi secara global,” ujarnya.

Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman menambahkan, untuk meningkatkan market share perbankan syariah harus lebih inovatif dalam menampilkan berbagai produk. “Karena bank mencampurkan aspek bahasa dan budaya, ini tantangan terbesar. Saya rasa,  ini bahasa yang mudarabah nggak akan dimengerti oleh orang Indonesia. Jadi  butuh inovasi dalam penggunaan mudarabah, ” kata Endy.

Endy menyakini kalau produk ekonomi syariah lebih inovatif, edukasi dan sosilisasi lebih gencar termasuk promosi, market share perbankan syariah akan melonjak. Indonesia pun bisa masuk 10 besar ekonomi global.

”Saya masuk industri syariah, dan bank Muamalat mayoritas sahamnya dimiliki IDB. Yang paling penting mereka harus menjadi fasilitator untuk melakukan bisnis global, peluangnya masih sangat signifikan,” papar Endy.

Muamalat: Butuh inovasi dalam penggunaan mudarabah! Click To Tweet

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Financial dan Pasar Modal Emirsyah Satar menuturkan, inovasi memang menjadi faktor penting dalam perkembangan industri syariah. ”Dengan sekitar 87 persen penduduk Indonesia beragama Islam, sangat disayangkan kalau penggunaan rekening syariah hanya berada di angka 6 juta nasabah pada 2020, dan hanya meningkat tiga kali menjadi 18 juta nasabah pada 2015,” pungkasnya.