Dengan total penerbitan US$ 7 miliar, Indonesia menjadi penerbit sukuk terbesar di dunia mengalahkan Malaysia dan Uni Emirat Arab (UEA).
Kepala Subdirektorat Pengembangan Pasar SBSN Kementerian Keuangan (Kemenkau) Dwi Irianti Hadiningdyah menyakini Indonesia berpotensi menjadi negara pemain besar sukuk di dunia dan mampu bersaing dengan negara-negara Timur Tengah. Apalagi kini Indonesia tercatat sebagai penerbit sovereign sukuk terbesar di dunia.
Dwi menyampaikan, pertumbuhan sukuk Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan signifikan. Dari tahun 2008-2015, pertumbuhan rata-ratanya sebesar 72 persen pertahun.
“Tahun 2015, kita sudah menerbitkan dalam setahun itu Rp 119 triliun. Sementara 2008, kita baru menerbitkan dalam setahun Rp 4,7 triliun. Pertumbuhannya sangat luar biasa,” kata Dwi dalam silaturahmi dan sosialisasi Fatwa Terbaru DSN MUI, di ruang serbaguna Bank Syariah Mandiri (BSM), Jakarta, Rabu (24/2).
Bahkan, lanjut dia, sukuk Indonesia dengan denominasi dolar Amerika Serikat (AS) saat ini menempati rangking pertama di dunia. “Sukuk negara berdenominasi US dolar jadi primadona dunia dengan total penerbitan sebesar US$ 7 miliar. Mudah-mudahan bulan depan, kami akan menambahkan penerbitan US$ 2 miliar,,” ungkap Dwi.
Menurut dia, dengan nilai tersebut, Indonesia melaju lebih cepat dibandingkan dua pusat ekonomi syariah dunia yakni Malaysia dan UEA. Malaysia diketahui baru menerbitkan sukuk sejenis dengan nilai kurang dari US$ 5 miliar. Sedangkan UEA baru menerbitkan senilai US$ 5 miliar.
Dari 2008-2015, penerbitan sukuk tumbuh rerata 72% pertahun Click To Tweet