Sektor Pendidikan dan Kesehatan Jadi Andalan Pembiayaan Bank Syariah Bukopin

Bank Syariah Bukopin (BSB) tetap menjaga fokus target pembiayaannya di sektor pendidikan dan kesehatan, terutama yang terkait dengan amal usaha Muhammadiyah.

bukopinDirektur Utama BSB Riyanto, menuturkan pembiayaan BSB di tahun ini tetap tumbuh di kisaran 15 persen year-on-year. Tercatat pembiayaan hingga Oktober 2015 sekira Rp 4 triliun. Target utama BSB untuk pembiayaan pun masih di sekitar sektor pendidikan dan kesehatan, seperti universitas dan rumah sakit.

“Untuk pembiayaan kami ada di perdagangan, jasa, hotel dan transportasi juga. Tetapi, sektor pendidikan dan kesehatan memang menjadi fokus kami. Porsi dua sektor itu dari total pembiayaan antara 30-40 persen,” ungkap Riyanto saat ditemui usai penandatanganan kerjasama BSB dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta, Kamis (5/12).

Ia tak menampik tekanan kondisi perekonomian pada 2015 masih kuat. Pihaknya pun harus berhati-hati karena beberapa sektor mengalami tekanan. “Permintaan pembiayaan masih tinggi, tapi kami yang harus hati-hati. Sekarang banyak juga yang ke pembiayaan konsumer seperti pembiayaan kepemilikan rumah atau mobil,” jelas Riyanto.

Saat ini rasio pembiayaan bermasalah (non performing finance/NPF) BSB pun terjaga di level 2,3 persen, sementara rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga (financing to deposit ratio/FDR) di kisaran 95 persen. “Kualitas pembiayaannya masih terjaga. Begitu juga FDR di 95 persen, tidak lebih tidak kurang,” ujarnya.

Sampai Oktober 2015 BSB mencatat aset sebesar Rp 5,3 triliun, pembiayaan dan dana pihak ketiga masing-masing sekira Rp 4 triliun. Hingga akhir tahun ini BSB menargetkan dapat mencapai aset Rp 6 triliun, serta pembiayaan dan dana pihak ketiga di rentang Rp 4,3 triliun-Rp 4,4 triliun.