Penawaran yang masuk sebanyak Rp 15,3 triliun.
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan kembali menyerap sukuk melalui lelang yang dilaksanakan pada Selasa (19/4). Dalam lelang reguler tersebut pemerintah menetapkan hasil lelang sebesar Rp 6,1 triliun dari total penawaran yang masuk sebanyak Rp 15,3 triliun.
Pada lelang kemarin, pemerintah membuka penawaran bagi lima seri sukuk, yaitu Sukuk Negara seri SPNS06102016 (reopening), PBS009 (reopening), PBS006 (reopening), PBS011 (reopening) dan PBS012 (reopening). Penawaran terbesar yang masuk adalah untuk sukuk seri PBS009 yang jatuh tempo pada 25 Januari 2018, dengan total penawaran sebanyak Rp 4,8 triliun.
Sementara, sebagaimana dalam siaran pers Kementerian Keuangan, Selasa (19/4), jumlah penawaran yang masuk untuk SPNS06102016 sebesar Rp 3,1 triliun dengan yield terendah 5,4375 persen dan yield tertinggi 7persen, PBS006 sebanyak Rp 2,29 triliun dengan yield terendah 7,46875 persen dan yield tertinggi 7,84375 persen. Sedangkan, yield terendah untuk PBS009 sebesar 7,3125 persen dan yield tertinggi 7,6875 persen.
Untuk PBS011 penawaran yang masuk sebesar Rp 1,75 triliun dengan yield terendah 7,6875 persen dan yield tertinggi 8,03125 persen. Sementara, penawaran untuk PBS012 sebanyak Rp 3,34 triliun dengan yield terendah 7,9375 persen dan yield tertinggi 8,5 persen.
Dari penawaran tersebut, pemerintah menyerap SPNS06102016 sebesar Rp 1 triliun dengan tingkat imbalan diskonto, PBS006 sebesar Rp 1,37 triliun dengan imbal hasil 8,25 persen, PBS009 sebanyak Rp 1,01 triliun dengan imbal hasil 7,75 persen. Selain itu, PBS011 diserap sebesar Rp 1,58 triliun dengan imbal hasil 8,75 persen dan PBS012 sebesar Rp 1,22 triliun dengan imbal hasil 8,875 persen. Secara keseluruhan, penyerapan sukuk dari lelang tersebut melebihi dari target indikatif yang ditetapkan sebanyak Rp 4 triliun.