Kalau simpan dana di giro, paling banter bisa bangun sembilan sekolah dasar (SD), kalau di indeks, bisa 412 SD dalam setahun.
Dalam acara “Knowledge Sharing Pasar Modal Syariah” kerjasama antara OJK dengan Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah kemarin (22/9/2016) di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Ekonom BNI Securities – Heru Irvansyah menampilkan potensi paparan investasi syariah yang menarik bagi PP Muhammadiyah.
Heru secara langsung menampilkan analisa bisnis dan prospek bagi PP Muhammadiah, apabila ormas ini menginvestasikan dananya ke instrumen-instrumen keuangan syariah, termasuk salah satunya instrumen di pasar modal syariah.
Menurut Heru, PP Muhammadiyah sebenarnya memiliki peluang guna mendapatkan potensi imbal hasil yang sangat bagus, apabila mereka mengelola aset organisasinya di pasar keuangan syariah di Indonesia.
Cuma Dapat 5 Milair Kalau di Giro
“Apabila PP Muhammadiyah memiliki aset sebesar Rp 1 triliun dan diletakkan di Giro Bank Syariah, maka akan mendapatkan imbal hasil sebesar Rp 5 Miliar,” jelas Heru. Menurut Heru, dengan imbal hasil tersebut maka akan cukup untuk membangun 9 SD Muhammadiyah lokal yang baru dalam satu tahun.
Sementara itu, apabila aset Rp 1 triliun tersebut ditempatkan di Obligasi Syariah, maka PP Muhammadiyah akan mendapatkan imbal hasil sebesar Rp 69 miliar.
“Ini berarti cukup untuk membangun 124 SD Muhammadiyah lokal yang baru,” tambah Heru.
Sementara yang paling prospektif menurut Heru adalah, apabila dana Rp 1 triliun tersebut ditempatkan PP Muhammadiyah di bursa pasar modal syariah, khususnya di Jakarta Islamic Indeks.
“Jika diletakkan di Jakarta Islamic Indeks, maka akan memberikan imbal hasil sebesar Rp 228.9 miliar, yang dapat digunakan untuk kepentingan Ummat. Karena imbal hasil tersebut cukup untuk membangun 412 SD Muhammadiyah lokal baru,” papar Heru lagi.
Dari ilutrasi di atas membuktikan, bahwa investasi di pasar saham syariah adalah sangat bagus dan prospektif. Karena itu, Heru tak segan-segan untuk merekomendasikan PP Muhammadiyah untuk bisa berpartisipasi berinvestasi di bursa pasar modal syariah.
Bisa Juga DIRE
Selain di saham, Muhammadyah juga bisa mengembangkan Dana Investasi Real Estat (DIRE)
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat mengatakan, organisasi Islami merupakan ujung tombang dari keuangan syariah. Dengan begitu langkah pengenalan pasar modal syariah untuk Pusat Pimpinan Muhammadiyah harus didukung dengan baik.
“Harusnya ini kita sambut positif, karena Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam terbesar di negeri ini. Dari sisi bursa memang enggak bisa mengkomunikasikan langsung ke anggotanya tidak bisa mengkomunikasikan langsung ke anggotanya, diharapkan melalui acara seperti ini ada informasi berantai dan mereka menjadi paham pasar modal syariah,” papar Samsul dalam kesmepatan sama.
Samsul menyampaikan, bahwa Muhammadiyah memiliki dana tunai hingga 20 triliun serta aset gedung yang nilainya juga cukup tinggi. Itu dapat dikembangkan menjadi lebih besar dengan berinvestasi dan menerbitkan produk berbasis syariah.
Aset Muhammadiyah berupa gedung, menurut Samsul, dapat dijadikan produk Dana Investasi Real Estat (DIRE). Nantinya, hasil dana dari penerbitan DIRE akan mendapatkan pendanaan baru yang bisa digunakan lagi untuk mengembangkan kegiatan ekonomi di lingkup Muhammadiyah.
Dana Muhammadyah masih kebanyakan disimpan di giro Click To Tweet“Muhammadiyah memiliki gedung, dan rerata lokasinya prime semua. Itu bisa DIRE kan. Pendanaan baru bisa digunakan untuk pengembangan kegiatan ekonomi Muhammadiyah,” ujar Samsul.