Pelajar Islam Indonesia Dorong Merger Bank BUMN Syariah

Merger bank BUMN Syariah dinilai diperlukan agar dapat bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

piiKetua Bidang Penelitian dan Pengembangan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PII) Asep Effendi mengatakan, menghadapi integrasi MEA sektor keuangan pada 2020 dibutuhkan sebuah bank syariah nasional berskala besar untuk mampu berkompetisi dan memberi manfaat signifikan bagi perekonomian nasional. Namun, hingga kini perbankan syariah Indonesia dinilai belum mampu efisien dengan pangsa pasar masih di kisaran empat persen.

“Kalau itu terjadi kita tidak akan bisa bersaing pada 2020, sehingga perlu efisiensi. Caranya dengan merger bank BUMN syariah, sehingga menjadi kekuatan tersendiri. Oleh karena itu, kami ikut mendorong upaya pemerintah melakukan merger bank BUMN syariah di Indonesia,” katanya dalam Pembukaan Rapat Kerja Pengurus Besar Keluarga Besar PII, Jumat (18/3).

PII menilai pemerintah saat ini terlihat tidak serius untuk mengakomodir berkembangnya perbankan syariah. Batalnya rencana merger bank syariah menjadi salah satu buktinya. Berdasar kondisi tersebut, PII pun mendesak agar pemerintah segera membentuk bank syariah Indonesia sebagai bank jangkar milik negara dengan cara dan metode terbaik.

Menurut Asep, untuk mendorong merger bank BUMN syariah tersebut dapat dilakukan dengan dua hal, yaitu dengan menggandeng mitra strategis dan meningkatkan kemauan politik dari induk. Menghadapi MEA sektor keuangan pada 2020, ia pun berharap bank BUMN syariah bisa segera terwujud. “Kalau persaingannya tahun 2020 tentu harus lebih cepat, dalam 1-2 tahun harus segera terwujud,” cetusnya.

Sementara, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Jalil mengatakan pemerintah melalui Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) akan melihat kebijakan yang akan mendorong percepatan keuangan syariah, termasuk jika diperlukan merger bank BUMN Syariah. “KNKS akan melakukan studi dan memberi rekomendasi, mungkin holding bank BUMN Syariah atau bank kecil diberi insentif agar lebih besar skalanya tapi itu masih jauh,” katanya.

PII pun mendesak agar pemerintah segera membentuk #BankSyariah Indonesia Click To Tweet