Usai digelar di Semarang di bulan Agustus lalu, iB Vaganza kembali hadir di Jakarta.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan lembaga jasa keuangan syariah akan kembali melaksanakan event sosialisasi dan edukasi iB (islamic banking) Vaganza di Jakarta. Expo iB Vaganza ini berlangsung selama empat hari mulai tanggal 3-6 September 2015 di Pejaten Village Mal, Jakarta Selatan.
Puluhan perwakilan lembaga keuangan syariah pun akan turut meramaikan stand di iB Vaganza ini. Tak hanya dari industri perbankan syariah, namun juga lembaga keuangan syariah lainnya seperti asuransi syariah, pegadaian syariah serta industri jasa keuangan syariah lainnya. Baca: Sinergi Industri Keuangan Syariah via Aku Cinta Keuangan Syariah
Langkah sosialisasi dan edukasi via iB Vaganza ini memang digelar secara masif dan terintegrasi, sehingga dampaknya tidak hanya berlaku untuk industri perbankan syariah saja namun juga untuk seluruh industri jasa keuangan syariah. Tujuannya agar produk serta jasa layanan syariah yang semakin beragam dan berdaya saing dapat dikenal dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas.
- Dorong Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah, Bank Muamalat Aktif Lakukan Literasi Syariah
- Bank Muamalat Resmi Ditunjuk Sebagai Bank Kustodian Syariah
- BSI Perkuat dan Permudah Akses Bagi Masyarakat, Tambah Jaringan ATM dan CRM
- Perkuat Segmen Pendidikan, Bank Muamalat Jalin Kerja Sama dengan Universitas Terbuka
Di tahun 2015 iB Vaganza digelar di 15 kota besar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat. Sebelumnya iB Vaganza sudah menyambangi sejumlah kota seperti Solo, Mataram, Makassar, Purwokerto, Bengkulu, Semarang. Penyelenggaraan expo iB Vaganza pada tahun 2015 merupakan kelanjutan dari kegiatan iB Vaganza sebelumnya yang telah dimulai sejak akhir 2012. Baca: Pasar Rakyat Syariah, Edukasi dan Manjakan Pengunjung
Berdasar Statistik Perbankan Syariah per Mei 2015 aset perbankan syariah naik tipis dari periode sebelumnya, yaitu sekira 10,5 persen. Pada Mei 2015 aset perbankan syariah tercatat sebesar Rp 279,1 triliun. Sementara, dana pihak ketiga naik 13 persen menjadi Rp 219,4 triliun dan pembiayaan meningkat menjadi Rp 209,2 triliun.