Pefindo Revisi Prospek Bank Muamalat

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) merevisi prospek PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menjadi negatif dengan peringkat perusahaan  idA+untuk periode 23 September 2015-April 2016.

Dirut Muamalat Endy Abdurrahman (kiri) tengah melayani nasabah Bank Muamalat dalam rangka Hari Pelanggan Nasional se-Indonesia.
Dirut Muamalat Endy Abdurrahman (kiri) tengah melayani nasabah Bank Muamalat dalam rangka Hari Pelanggan Nasional se-Indonesia.

Demikian dikatakan Analis Pefindo, Dyah Puspita, di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, pada Selasa (13/10).

Dyah menyampaikan revisi prospek PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dilakukan sebagai antisipasi atas kemungkinan pelemahan lebih lanjut dari profil kualitas asset Bank Muamalat akibat meningkatknya kredit bermasalah (non-performing loan/NPF) dan kredit dalam perhatian khusus (special mention loan).

“NPF per Juni 2015 sebesar 6,5 persen. Special mention loan lebih signifikan meningkatnya menjadi 22 persen dan sangat berpotensi turun kredit macet,” kata Dyah, di Jakarta, Selasa (13/10).

Dyah menegaskan, meningkatnya kredit bermasalah ini terjadi karena Bank Muamalat sebelumnya agresif dalam melalukan pembiayaan. Tahun 2014, pertumbuhan kredit mencapai 30 persen. “Apalagi exposure kreditnya itu ke sektor batu bara yang sedang lesu beberapa waktu terakhir,” paparnya.

Akibatnya, kata Dyah,Bank Muamalat harus meningkatkan cadangan kerugian penurunan nilai. Hal ini, menyebabkan tekanan terhadap profitabilitas bank. Secara keseluruhan, hingga akhir 2015, tingkat non-performing loan ditargetkan dapat ditekan menjadi 5 persen, sedangkan special mention loan sebesar 15,5 persen.

Dyah menegaskan, Pefindo dapat kembali merevisi prospek Bank Muamalat terjadi stabil jika perusahaan bisa memperbaiki profil risiko keuangan dengan memperbaiki indikator kualitas asset secara berkesinambungan, disertai peningkatan profil keuangan.

Menurut Dyah, Pefindo dapat kembali merevisi prospek Bank Muamalat menjadi stabil jika perusahaan bisa memperbaiki profil risiko keuangan dengan memperbaiki indikator kualitas aset secara berkesinambungan, disertai peningkatan profil keuangan.