Basuki

OJK Harus Kampanyekan Gerakan Menabung Seribu Rupiah

Dalam pengembangan keuangan syariah Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus mengkampanyekan gerakan menabung seribu rupiah dengan merangkul sekolah-sekolah.

Basuki
Basuki

Warga biasa di Jakarta, Basuki mengatakan bahwa pengembangan keuangan syariah di Indonesia tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Sehingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perlu bekerjasama dengan berbagai komponen. “OJK harus rangkul semua komponen, seperti ustad, ibu-ibu PKK, dan sekolah-sekolah,” kata Basuki kepada MySharing, saat ditemui di Jakarta, Senin (6/7).

Basuki pun memberikan contoh, bahwa dirinya pernah menjadi ketua komite MTS di Jakarta Timur . Ketika MTS itu pertama kali hadir, siswanya sangat sedikit sekali. Agar peminatnya tinggi, ia pun menyarankan kepala MTS merangkul sekolah dasar-sekolah dasar untuk diajak diskusi . MTS harus memberikan mengarahan tentang misi dan visinya, sehingga nantinya guru-guru SD tersebut bisa mengarahkan para siswa yang lulus sekolah. “Ini lo ada sekolah berbasis Islam, pelajarannya sama dengan umum, tapi ada nilai plus pendidikan agama. Kan dipahamkan. Sekarang MTS 33 kewalahan menampung siswa,” ujarnya.

Nah, tegas Basuki, OJK juga harus mengambil langkah demikian menyasar sekolah-sekolah SD hingga SMA dengan kampanye gerakan menabung seribu rupiah. Adalah terlebih dahulu OJK dan industri lembaga keuangan syariah memberikan pemahaman kepada pihak sekolah tentang keuangan syariah dengan memberikan training kepada guru. Sehingga para guru nantinya juga akan memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya bersyariah sejak dini. Guru harus menyampaikan ini nak, ada tabungan syariah yang bagus untuk masa depan. Pihak sekolah juga akan memberikan pemahaman kepada orangtua murid. Apalagi, kata Basuki, menabung seribu rupiah itu kan sangatlah ringan bisa dari uang jajan mereka setiap harinya.

Menurut Basuki, OJK harus membuat program gerakan menabung seribu rupiah ini menjadi gerakan wajib untuk mendidik para siswa menabung sejak dini. “Ini bulan Ramadhan, mudah-mudahan progam ini diizabah oleh Allah SWT . Yang penting ada niat, karena pengembangan keuangan syariah itu harus merangkul semua komponen tidak bisa jalan sendirian,” tegasnya.

Terpenting lagi, kata Basuki, OJK juga harus membuat yel-yel menarik semisalnya “Yuk Nabung di Syariah Pasti Berkah Plus Hadiah.” Misalnya, kata dia, setiap anak yang rajin menabung atau nominal tabungannya banyak akan diberikan hadiah menarik, terus difoto dan ditampilkan di media.

Cara ini, lanjutnya, adalah edukasi pengembangan keuangan syariah yang lebih efektif dibandingkan dengan cara dakwah. Meskipun, memang kata dia, mereka harus paham dulu syariah. Tapi seiring waktu mereka akan sangat memahami pentingnya ekonomi syariah. “Solusi untuk pengembangkan keuangan syariah itu ada seribu cara, bisa lewat dakwah, seni budaya, dan adat. Tinggal niat OJK dan industri keuangan syariah aja mau gerak cepat atau tidak,” tukasnya.