OJK Gelar Expo iB Vaganza di Mataram

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Industri Perbankan Syariah menggelar kegiatan Expo iB (Islamic Banking) Vaganza di Mataram, Nusa Tenggara Barat.

IMG_20150212_135632_hp_1423756028Acara yang digelar pada 12-15 Februari 2015 ini bertujuan agar masyarakat semakin mengenal dan memahami keunggulan produk dan layanan perbankan syariah. Hal tersebut disampaikan Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan – Ahmad Buchory kemarin di Jakarta (12/2/2015).

Buchory lalu menjelaskan, Mataram menjadi kota kedua setelah Surakarta yang pada Januari lalu menjadi penyelenggara kegiatan ini. Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi membuka expo yang digelar di atrium Mall Mataram ini. Mataram, yang dikenal sebagai Kota Seribu Masjid, adalah kota yang tepat dipilih dan diharapkan akan menjadi lahan subur serta sebagai upaya pengembangan industri perbankan dan keuangan syariah.

Dalam kesempatan ini juga dilakukan pelantikan pengurus Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) NTB. Selain itu, juga akan dilakukan talkshow edukasi literasi keuangan, sosialisasi produk, dan layanan perbankan syariah dengan narasumber dari  OJK, pelaku Industri Jasa Keuangan, dan tokoh masyarakat. Acara lainnya adalah penyerahan CSR Perbankan Syariahaneka lomba (iB Got Talent, mewarnai, marawis, fashion show anak), hiburan, aneka permainan, dan pembagian doorprice harian dari BRI Syariah, tiket Garuda Indonesa, Citilink, handphone dan kartu diskon belanja.

Menurut Buchory, sebagai industri yang relatif baru bertumbuh, expo Islamic Banking ini dirasakan perlu diselenggarakan untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi publik (campaign) agar produk serta jasa layanan syariah yang semakin beragam dan berdaya saing, dapat dikenal dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Selain itu, agar dapat berkontribusi secara nyata dan optimal dalam pertumbuhan dan perkembangan perekonomian nasional yang berkesinambungan.

“Saat ini, market share bank syariah di Indonesia berkisar 5% dari total aset bank secara nasional. Jumlah nasabah bank syariah saat ini  masih di bawah 10 juta orang, sehingga potensi peningkatan nasabah perbankan syariah masih sangat besar mengingat jumlah penduduk usia produktif Indonesia yang terus bertambah,” ujar Buchory.

Hingga November 2014, jumlah industri Bank Umum Syariah (BUS) tercatat sebanyak 12 bank, jumlah Unit Usaha Syariah (UUS) sebanyak 22 bank, BPRS sebanyak 163 bank, dan jaringan kantor sebanyak 2.939. Adapun total aset (khusus BUS dan UUS) adalah sebesar Rp 261,927 triliun, pembiayaan sebesar Rp 198,376 triliun, dan penghimpunan DPK perbankan syariah sebesar Rp 209,644 triliun.

Khusus untuk wilayah Nusa Tenggara Barat, sampai November 2014, total aset gross, pembiayaan, dan Dana Pihak Ketiga (BUS dan UUS) masing-masing sebesar Rp 3,079 triliun, Rp 1,896 triliun, dan Rp 1,037 triliun. Mataram telah memberikan kontribusi terhadap penyaluran pembiayaan perbankan syariah sebesar Rp 1,648 triliun dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 915 miliar.