Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengagas pembiayaan untuk sektor ramah lingkungan dengan membuat pilot project untuk terjun ke pertanian organik. Wacana ini akan digulirkan pada tahun 2016 mendatang.
Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perbankan OJK, Mulya E Siregar, mengatakan, pihaknya akan mendorong industri perbankan untuk menyalurkan kredit di sektor ramah lingkungan. Salah satu upaya adalah OJK berencana melakukan uji coba pembiayaan berkelanjutan atau sustainable finance untuk pertanian organik pada tahun depan.
Mulya menegaskan, selama ini sudah banyak sustainable finance, namun belum ada pembiayaan berkelanjutan untuk masuk ke sektor organik. Sehingga, OJK akan mengajak perbankan untuk masuk pasa pembiayaan berkelanjutan di sektor ramah lingkungan ini.
”Kami akan membuat pilot project untuk terjun ke pertanian organik, mulai dari penyediaan bibit, penanaman sampai dengan panen. Semua itu harus dikawal sehingga bisa berjalan dengan baik, dan kami akan coba mulai 2016,” kata Mulya dalam seminar bertajuk ”Strategi Industri Perbankan dan Keuangan Syariah Menggenjot Pertumbuhan di Tengah Gejolak Ekonomi,” di hotel Shangrila Jakarta, pada Jumat pekan lalu.
- Diskusi Inspiratif Rabu Hijrah: “Sinergi Pentahelik Ekonomi Syariah Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045”
- CIMB Niaga Syariah Resmikan Pembukaan Syariah Digital Branch di Medan
- Bank Muamalat Resmi Ditunjuk Sebagai Bank Kustodian Syariah
- BSI Perkuat dan Permudah Akses Bagi Masyarakat, Tambah Jaringan ATM dan CRM
Untuk pilot project tersebut, lanjut dia, OJK akan menggandeng mitra di daerah Bandung, Jawa Barat yang bergabung dalam Serambi Indonesia. Sebagai langkah awal telah diselenggarakan workshop dengan World Wild Fun (WWF) untuk melakukan pelatihan menjadi bank berkelanjutan. ”Ada 18 bank yang berintensi menjadi sustanaible bank,” ujarnya.
Dia menuturkan, OJK juga mengajak perbankan syariah untuk berbagung dalam pembiayaan berkelanjutan tersebut. Hal ini mengingat karakteristik keuangan syariah yang harus memperhatikan keberlanjutan lingkungan sekitarnya. Sehingga bisa menyasar masyarakat lebih luas, yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan keuangan syariah.