Perekonomian syariah adalah napas Indonesia, yang tidak hanya masalah perbankan syariah saja, tapi juga mencakup sektor riil dan sektor lainnya.
Mantan Wakil Menteri Agama, Prof. Dr. Nasaruddin Umar berharap semua pihak yakni pemerintah dan masyarakat memberikan peluang yang kondusif untuk berkembangnya perekonomian syariah. Karena menurut dia, perekonomian syariah itu sangat Indonesia.
”Jangan dianggap itu sangat midelis. Justru perekonomian syariah itu senapas dengan semangat kepribadian bangsa Indonesia. Maka, saya kaget kok pertumbuhannya malah melambat,” katanya.
Pelambatan ekonomi syariah ini, lanjut dia, apakah karena masih tren akhirnya kita coba lagi-coba lagi atau karena tampilan inovasi produk yang kurang kreatif digagas oleh lembaga keuangan syariah. Sehingga tidak ada pilihan menarik bagi umat dalam berinvestasi atau menabung di lembaga keuangan syariah, seperti bank syariah.
- Diskusi Inspiratif Rabu Hijrah: “Sinergi Pentahelik Ekonomi Syariah Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045”
- Pleno KNEKS 2024: Ekonomi Syariah Kekuatan Baru Menuju Indonesia Emas 2045
- CIMB Niaga Syariah Resmikan Pembukaan Syariah Digital Branch di Medan
- Adira Finance Syariah, Danamon Syariah & Zurich Syariah Gelar FPR2024 di Rangkasbitung
Nazaruddin juga meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) selaku pemimpin umat Islam perlu betul-betul mengawasi jangan sampai nanti terlalu longgar dalam mengembangan dan menghanting nasabah. Tapi ada rambu-rambu non syariah yang masuk, itu juga menjadi pintu tertutup untuk orang-orang setengah hati. “Saya kira semua pihak memang harus ada studi yang sangat mendalam tentang perekonomian syariah ini,” ujarnya.
Rektor Perguruan Tinggi Ilmu Quran (PTIQ) ini berharap perguruan tinggi Islam memberikan suatu pemikiran berlian tentang pengembangan ekonomi umat. Menurutnya, kampus-kampus Islam jangan asyik dengan dirinya sendiri, tapi harus memberikan konstribusi jalan keluar bagaimana lembaga keuangan syariah ini bisa menemukan dirinya di tengah umat mayoritas Muslim terbesar di dunia.
”Perekonomian Syariah itu napas Indonesia, baik itu dari keuangan atau sektor riil. Jadi kampus Islam juga jangan hanya berteori saja, harus turun ke lapangan beri konstribusi ke lembaga keumatan kita yang mulai tumbuh dalam masyarakat,” pungkasnya.