Pertumbuhan keuangan syariah Indonesia didorong kesadaran masyarakat yang tinggi dalam berinvestasi. Negara diharapkan lebih fokus memfasilitasi industri keuangan syariah.
Duta Koperasi, Tugabus Dedi Suwandi mengatakan keuangan syariah itu secara de facto sudah berjalan di Indonesia. Ini berkat kesadaran masyarakat dalam menabung yang tak memikirkan bunga, tapi berkah dunia akherat.
Menurut Miing demikian panggilannya, bunga bukan sebuah profit centre tapi ekonomi syariah itu amanah dan keberkahan yang membawa kemaslahatan bagi umat manusia. “Keuangan syariah lebih menyertakan modal usaha kepada pihak lain, rasionalisme dibangun di sini,” kata Miing kepada MySharing, saat dihubungi Senin (25/1).
Miing menegaskan, bahwa minat masyarakat terhadap keuangan syariah itu sudah tinggi. Bahkan peminatnya bukan hanya Muslim tapi juga non Muslim. Dan menilik perbankan-perbankan di Indonesia, seperti Bank CIMB Niaga, BCA, Bank NISP, Bank HSBC, Bank Mega, dan lainnya itu milik asing yang menerapkan sistem syariah dengan unit usaha syariahnya.
- Diskusi Inspiratif Rabu Hijrah: “Sinergi Pentahelik Ekonomi Syariah Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045”
- Pleno KNEKS 2024: Ekonomi Syariah Kekuatan Baru Menuju Indonesia Emas 2045
- CIMB Niaga Syariah Resmikan Pembukaan Syariah Digital Branch di Medan
- Adira Finance Syariah, Danamon Syariah & Zurich Syariah Gelar FPR2024 di Rangkasbitung
“80 persen bank asing di Indonesia menerapkan sistem syariah. Ini sudah de facto atau kesadaran rasionalisme ekonomi berbasis Islam sangat tinggi. Sekali pun memang pertumbuhan keuangan syariah Indonesia masih ketinggalan oleh negara lain,” papar Miing.
Maka itu, mantan anggota DPR dari Faksi PDIP ini menghimbau negara memfasilitasi dengan pembangunan infrasturktur memadai dalam mendorong pertumbuhan keuangan syariah di Indonesia. Seperti jaringan informasi teknologi (IT) yang kecanggihannya sepadan dengan bank konvensional. Sehingga nasabah tidak sulit ketika bertransaksi lewat hp (internet banking).
”Saya kesulitan ketika akan transfer uang ke teman pakai ATM bank syariah, ya karena jaringan eror. Ini sering saya alami,” kata Miing.
Namun demikian, tegas dia, terpenting lagi pemerintah harus gencar melakukan sosialisasi memberikan pemahaman tentang keuangan syariah kepada masyarakat di seluruh pelosok Indonesia, sehingga mereka tertarik. ”Intinya keperpihakan negara harus mampuni bukan sekedar membentuk sebuah komite atau lembaga,” tukas Miing.
Miing Bagito: Saya sering kesulitan ketika akan transfer uang pakai ATM bank syariah, error jaringan Click To Tweet