MES Foundation telah menerima hingga 600 aplikasi beasiswa.
Dilatarbelakangi oleh isu kesenjangan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) mumpuni di industri keuangan syariah dan masih adanya mahasiswa peminat ekonomi syariah yang belum tercover beasiswa, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) akhirnya membuat MES Foundation pada 2014 untuk menjembatani kondisi tersebut.
Dengan dukungan pelaku ekonomi syariah, dana kelolaan MES Foundation pun terus meningkat.
Ketua MES Firmanzah mengatakan, hingga saat ini total dana kelolaan MES Foundation mencapai Rp 700 juta. “Mudah-mudahan dalam pipeline masih cukup banyak. Target dari Ketua Umum MES Muliaman D Hadad kalau bisa dana kelolaan tahun ini minimal Rp 2 miliar supaya lebih banyak yang bisa dibantu kuliahnya,” katanya dalam konferensi pers penandatanganan kerja sama MES Foundation dan Bank Muamalat, Selasa (23/2).
- Diskusi Inspiratif Rabu Hijrah: “Sinergi Pentahelik Ekonomi Syariah Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045”
- CIMB Niaga Umumkan 50 Mahasiswa Penerima Beasiswa 2024-2026
- BCA Syariah Bersama BAZNAS RI Gelar Pelatihan Manajemen Keuangan Mustahik Micropreneur
- Bank Muamalat Siapkan Beasiswa untuk Anak Karyawan Sebesar Rp320 Juta
Ia memaparkan sampai saat ini dokumen dan aplikasi beasiswa yang masuk ke MES jumlahnya sekitar 400-600 aplikasi, namun pihaknya masih punya keterbatasan untuk bisa meng-cover seluruh kebutuhan beasiswa. “Ada kebutuhan melakukan riset yang sifatnya upfront tapi ada juga kebutuhan pemerataan dan permintaan agar MES bisa membantu mahasiswa yang kuliah di luar negeri,” ujar Firmanzah.
Di antara pilihan membantu riset atau membangun fondasi SDM ekonomi syariah, lanjut Firmanzah, akhirnya MES Foundation menyepakati untuk memperbanyak kuantitas terlebih dulu. “Ini karena membiayai S3 bisa membiayai 30-40 beasiswa S1, maka kami sekarang fokus untuk menambah kuantitas dengan memperbanyak penggiat ekonomi syariah di Indonesia. Mungkin nanti 5-10 tahun ke depan kita baru bisa melangkah ke yang lebih high profile,” imbuhnya.
Ia menambahkan pihaknya kini juga sedang mendirikan lembaga sertifikasi profesi keuangan syariah, agar kualitas, kualifikasi dan kompetensi SDM yang bekerja di industri keuangan syariah bisa lebih terstandarisasi. “Jadi kalau mau bersaing di Asia Pasifik kembali ke kesiapan SDM dan itu bukan hanya bagi yang belum bekerja tapi juga yang sudah bekerja harus ditingkatkan mutu dan kualifikasinya, sehingga bisa bersaing di tingkat regional,” pungkas Firmanzah.
MES sedang mendirikan lembaga sertifikasi profesi keuangan syariah Click To Tweet