Mandiri Syariah bertekad terus mempertajam target segmen, memperbaiki bisnis model dan menyempurnakan kualitas layanan.
Mandiri Syariah saat ini merupakan bank Buku III dengan ekuitas Rp 6,65 triliun. Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 14,92% mengalami peningkatan sebesar 1,42% dibandingkan periode sebelumnya sebesar 13,50%. Dari sisi efisiensi dengan indikator CER pun Mandiri Syariah membaik yang berada di level 53,45%.
Menurut Direktur Financing Risk and Recovery Mandiri Syariah – Choirul Anwar, walaupun masih terdapat tantangan kondisi makro ekonomi, Mandiri Syariah akan terus mempertajam target segmen, memperbaiki bisnis model dan menyempurnakan kualitas layanan.
“Kami juga bersyukur memiliki induk perusahaan yang memungkinkan kami untuk bersinergi dalam melakukan penetrasi pasar,” jelas Choirul Anwar baru-baru ini.
Lebih lanjut dipaparkan Choirul, Mandiri Syariah juga berharap meningkatkan Fee Based Income dari transaction banking dan e-channel baik melalui ATM di mana nasabah dapat menarik tunai di ATM Mandiri tanpa biaya, CMS, netbanking dan layanan mobile banking.
Jelas Choirul, per September 2017 transaksi melalui e-channel mencapai 55,19 juta, atau naik dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang masih berjumlah 52,28 juta transaksi.
Chorul Anwar lalu menambahkan, saat ini Mandiri Syariah mulai masuk ke bisnis berbasis online melalui kerjasama dengan Tokopedia dan Bukalapak dalam bentuk fasilitas transaksi dan penawaran pembiayaan.
‘’Kami memang harus bersiap menghadapi perubahan masyarakat dan budaya termasuk di bidang keuangan,’’ kata Choirul Anwar.
Untuk itu, Mandiri Syariah akan terus bertransformasi, termasuk membuka sinergi dengan perusahaan atau e-commerce yang memiliki reputasi baik di masyarakat, demikian Chorul Anwar, Direktur Financing Risk and Recovery Mandiri Syariah.