Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia, Indonesia merupakan pasar yang sangat besar untuk pengembangan industri keuangan syariah, khususnya pasar modal.
Meskipun perkembangannya relatif baru jika dibandingkan dengan perbankan syariah maupun asuransi syariah, diharapkan investasi syariah di pasar modal akan meningkat secara signifikan sejalan dengan pertumbuhan pasar modal Indonesia setiap tahunnya. Untuk mendukung Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam mengenalkan dan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai investasi saham berbasis syariah, Mandiri Sekuritas dan Bank Syariah Mandiri (BSM) pun mengadakan Investor Gathering Saham Syariah, Jumat (4/3).
Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Abiprayadi Riyanto melihat, kebutuhan masyarakat muslim di Indonesia terhadap investasi di pasar modal yang mengikuti prinsip-prinsip syariah terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut dinilai Abiprayadi sangat relevan mengingat besarnya jumlah penduduk muslim yang mencapai 90% dari total populasi di Indonesia. “Selain itu, pemahaman masyarakat akan pentingnya bermuamalah secara syar’i juga semakin meningkat,” ujar Abiprayadi, dalam acara Konferensi Pers Investor Gathering Saham Syariah Mandiri Sekuritas dan BSM di BEI, Jumat (4/3).
Sebagai bagian dari Group Bank Mandiri, Mandiri Sekuritas bersama BSM beraliansi memperluas jangkauan layanan investasi saham syariah ke seluruh Indonesia. Abiprayadi mengatakan, strategi ini dilakukan guna mengoptimalkan basis nasabah, jaringan distribusi serta keunggulan layanan kedua perusahaan dengan mereferensikan nasabah BSM untuk menjadi investor saham syariah di Mandiri Sekuritas.
Direktur BSM Edwin Dwidjajanto menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari fokus Perusahaan untuk menggarap bisnis ritel, mengintensifkan cash management, serta memperkuat sinergi dengan Mandiri Grup. BSM sendiri merupakan salah satu bank administrator rekening dana nasabah, serta bank syariah pertama yang menyediakan layanan investasi saham syariah melalui Tabungan Saham Syariah (TSS) dan kini Referral Retail Brokerage (RRB).
Jumlah investor pasar modal syariah terus mengalami pertumbuhan secara signifikan. Jika di 2013 jumlah pemodal pasar modal syariah baru mencapai 803 investor, maka di 2014 telah tumbuh 248% menjadi 2.795 investor. Jumlah tersebut kembali naik hingga per Desember 2015 telah naik kembali 76% menjadi 4.908 investor.