Industri perbankan syariah Indonesia diperkirakan akan kembali melaju di tahun ini.
Tahun 2014-2015 menjadi tahun yang berat bagi pertumbuhan perbankan syariah. Namun, di tahun ini industri non ribawi tersebut diperkirakan akan kembali menemukan momentumnya. Presiden Direktur Karim Business Consulting Adiwarman Azwar Karim mengatakan, setidaknya ada lima hal yang akan mendorong industri perbankan syariah tahun ini.
“2016 tahun yang keren buat perbankan syariah. Ada lima hal mengapa bank syariah tahun ini bisa oke,” tukasnya dalam Seminar Nasional ‘Membangun Industri Keuangan Syariah yang Kokoh dan Mampu Bersaing untuk Kesejahteraan Bangsa di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Senin (15/2).
Pertama, selesainya proses konsolidasi dua bank umum syariah (BUS) terbesar, yaitu Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri. Ia memperkirakan total ekspansi yang dilakukan dua bank syariah tersebut tahun ini antara Rp 15-20 triliun. Kedua, akan adanya bank umum konvensional yang konversi menjadi bank syariah dengan nilai aset Rp 20 triliun.
“Bank Aceh yang akan konversi jadi bank syariah akan punya double impact. Pada saat yang sama konversi Bank Aceh akan menambah aset perbankan syariah Rp 20 triliun dan mengurangi aset bank umum konvensional Rp 20 triliun. Gara-gara Bank Aceh ini pangsa lima persen akan terlampaui,” katanya,
Ketiga, ekspansi bisnis mikro yang akan dilakukan oleh setidaknya lima bank syariah. Keempat, ekspansi pembiayaan kendaraan roda dua dan roda empat oleh dua bank syariah yang total nilainya diperkirakan antara Rp 5-10 triliun. Kelima, adanya dua bank syariah yang sedang dalam bidikan investor. Namun, Adiwarman enggan mengungkapkan detail bank-bank yang akan melakukan ekspansi maupun yang berada dalam target investor tersebut.