Bagi kalangan muda yang sudah mulai punya banyak dana, barangkali sering ditawari iming-iming investasi, misalnya, investasi valas. Namun baikkah investasi valas itu? Dan bagaimana perbandingannya dengan investasi di pasar modal syariah?
Dalam sebuah acara talkshow bertajuk “Hijrah Saving to Investing” di ajang Festival Pasar Modal Syariah 2016 di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, terungkap sebuah hal yang menarik, ketika seorang peserta talkshow dari kalangan anak muda bertanya kepada nara sumber talkshow ini. Pertanyaan dari si peserta adalah: Lebih bagus mana, investasi di valas atau di pasar modal syariah?
Sang nara sumber yaitu Dwita Irían – Perencana Keuangan dari Janus Finacial, ternyata menjawab dengan jitu pertanyaan tersebut.
“Kalau kita investasinya adalah valuta asing (valas), maka yang kita doakan adalah agar nilai valasnya naik terus. Sementara untuk nilai rupiahnya? Akh, rupiah nggak usah naik saja, deh. Ekonomi Indonesia biarin segitu-segitu saja, deh, nggak perlu naik,” jelas Dwita dengan gayanya yang komunikatif.
Lalu Dwita melanjutkan, sementara kalau kita berinvestasi di pasar modal, termasuk di pasar modal syariah, maka investasi kita tersebut di pasar modal itu akan bisa membantu menggerakkan perekonomian bangsa ini.
Ini bedanya investasi di pasar modal dan di valas! Click To Tweet“Kalau kita investasi di pasar modal, misalnya, kita membeli saham-saham di Indonesia yang sudah syariah, maka kita bisa berharap turut membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia itu untuk bisa bertambah maju. Kita membeli sahamnya, sambil kita juga berdoa atau mengharapkan perekonomian bangsa Indonesia ini bisa tumbuh melaju semakin pesat,” papar Dwita lebih lanjut.
Jadi sudah jelaskan, mana yang lebih baik, atau bahkan tepatnya, mana yang lebih mulia, berinvestasi di valas atau di pasar modal syariah?