Dengan dibentuknya Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), diharapkan pemerintah membuktikan komitmennya bukan sekadar gaungan tanpa terobosan.
Mantan menteri Sosial dan Peranan Wanita, Tuty Alawiyah, mendukung gagasan pemerintah membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS).
“Almadulilah presiden Joko Widodo tertarik kembangkan keuangan syariah. KNKS ini langkah bagus bisa membuka jaringan ke daerah-daerah. Ekonomi syariah bisa lebih bagus, tidak di anak tirikan lagi,” kata Tuty kepada MySharing, saat dihubungi, Jumat (22/1).
Tuty berharap KNKS bisa mendorong pengembangan keuangan syariah di Indonesia. Seperti halnya, melalui pemanfaatan dana-dana keagamaan secara profesional dan produktif.
Selain itu, tegas dia, KNKS harus untuk keperluan promosi atau sosialisasi agar masyarakat khususnya umat Muslim paham keuangan syariah . Sehingga mereka melirik berinvestasi atau menabung pada industri keuangan syariah, seperti bank syariah atau asuransi syariah.
“Bukan sekadar presiden jadi pemimpin KNKS, tapi harus bisa mendorong kualitas dan kuantitas semua elemen dalam pengembangan ekonomi Islam ini. Ya semangatnya harus menggebu harus ada terobosan baru, bukan sekadar gaungan,” tegas Ketua Bidang Perempuan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Pasalnya, kata Tuty, pengembangan keuangan syariah di Indonesia masih ketinggalan dibandingkan negara-negara lain. Padahal, potensinya cukup besar sebagai negara dengan populasi Muslim terbanyak di dunia.
Tuty Alawiyah: Bukan sekadar Jokowi jadi pemimpin #KNKS, harus ada terobosan baru Click To Tweet“Kita jauh tertinggal dari Malaysia dan Brazil. Padahal mayoritas penduduk Indonesia Muslim. KNKS diharapkan membuktikan komitmennya,” tukas Ketua Umum Badan Kontak Majelis Ta’lim (BKMT).