Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) – Sutan Emir Hidayat dalam acara Taklimat Media terkait ISEF 2022 di Jakarta, Kamis (6/10) menyebutkan, bahwa indeks literasi ekonomi syariah Indonesia mencapai 23,3% pada 2022 atau naik dari posisi pada tahun 2021 yang sebesar 20,1%.
“Artinya, salah satunya karena rahmat Allah melalui rangkaian pagelaran ISEF (Indonesia Syariah Economic Forum) 2022 yang panjang meningkatkan literasi masyarakat. Sehingga masyarakat semakin memahami apa itu ekonomi keuangan syariah dan mulai menggunakan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Sutan Emir Hidayat.
Sutan Emir Hidayat lalu menjelaskan, literasi ekonomi syariah di 2022 tumbuh sekitar 7% dari posisi pada 2019 yang sebesar 16,3%.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia – Arief Hartawan mengatakan, saat ini pemerintah baru menghitung kontribusi ekonomi syariah di empat sektor unggulan yakni makanan, fashion, pariwisata, dan pertanian terhadap ekonomi nasional. Kontribusi keempat sektor syariah kepada perekonomian nasional mencapai sekitar 25% sampai 26% pada kuartal II 2022.
“Pertumbuhan keempat sektor ekonomi syariah tersebut sekitar 4,37% secara tahunan pada kuartal II 2022 atau kurang dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,44,” papar Arief.
Saat ini, lanjut Arief, Pemerintah ingin agar bisa memanfaatkan pasar ekonomi syariah di luar negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap produk syariah dari luar negeri.
“Kita ingin ubah posisi kita dari market dan penonton menjadi pemain, dari konsumen menjadi produsen. Ini tidak bisa dilakukan dalam satu malam tapi diperlukan strategi dan tahapan sehingga kita mengusung penguatan global halal hub tadi,” lanjut Arief lagi.Pemerintah, lanjut Arief, juga sudah menyiapkan langkah-langkah menjadikan Indonesia pusat halal dunia pada 2024.