BNI Syariah memaparkan kinerja bisnis terbarunya saat acara kerjasama dengan PT Jakarta International Estate Pulogadung akhir pekan lalu. Seperti apakah kinerja BNI Syariah yang ter-up date?
BNI Syariah dalam paparan kinerja terbarunya pada triwulan ke 3 tahun 2015, tetap mencatat pertumbuhan yang positif.
Total aset BNI Syariah tumbuh 23.13 % Y-o-Y mencapai Rp 22.75 triliun, dimana hal ini didukung oleh penyaluran pembiayaan yang tumbuh sebesar 20.53 % Y-o-Y atau sebesar Rp 16.97 triliun, yang terdiri dari 53.92 % pembiayaan konsumtif, diikuti 22.42 % pembiayaan produktif UKM 22.42 %, pembiayaan komersial 15.25 %, pembiayaan mikro 6,11 %, dan pembiayaan kartu Hasanah Card 2,30 %.
“Alhamdulillah, di tengah gejolak ekonomi yang masih belum stabil, BNI Syariah memperlihatkan kinerja yang positif yang tercermin dari beberapa indikator kinerja,” ujar Direktur Utama BNI Syariah – Dinno Indiano.
Dinno lalu juga melaporkan, bahwa total dana pihak ketiga (DPK) BNI Syariah mengalami pertumbuhan sebesar 26.77 % Y-o-Y atau sebesar Rp 18.93 triliun, dimana hal ini didukung dengan rasio Tabungan dan Giro (CASA) dana murah sebesar Rp 43.78 %.
Sementara itu, laba bersih BNI Syariah pada kuartal ketiga 2015 adalah sebesar Rp 156.619 miliar tumbuh 50.69 % Y-o-Y dari sebesar Rp 103.931 miliar pada kuartal ketiga di tahun sebelumnya.
Sedangkan untuk NPF, BNI Syariah mampu menjaga NPF-nya tetap terjaga dengan baik. “Rasio NPF saat ini sebesar 2.54 %, dimana nilai ini masih berada di bawah nilai rata-rata industri perbankan syariah sebesar 4.73 %,” lanjut Dinno.
Menurut Dinno, BNI Syariah mampu menjaga dengan baik NPF, karena kebijakan yang pruden, konsisten dengan model bisnis, dan monitoring yang kuat.