Meningkatnya kelas menengah muslim menjadi peluang bagi bank syariah.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Mulya Effendi Siregar mengatakan, meski pangsa pasar bank syariah relatif kecil, pihaknya masih punya keyakinan potensi pertumbuhannya akan besar di masa mendatang. Mengapa? Salah satunya karena Indonesia memiliki jumlah institusi keuangan syariah yang terbanyak dan tercatat sebagai bank syariah ritel terbesar di dunia.
Namun, menurut dia, ada satu hal yang seharusnya industri kembali ke khittah (landasan) bank syariah, yaitu dengan fokus pada hal-hal yang menjadi keunggulan bank syariah. Pasalnya, selama ini bank syariah selalu mencoba untuk menawarkan produk yang serupa seperti di bank konvensional.
“Selama ini bank syariah mencoba kompetitif dengan konvensional dengan mencoba apa yang ada di konvensional diadakan di produk syariah, fokusnya lebih kesana. Padahal ada sesuatu yang bisa dikerjakan bank syariah dan tidak bisa dikerjakan konvensional, kadang mereka lupa itu. Itu belum digali sepenuhnya oleh bank syariah, ini yang bisa menjadi turnaround oleh bank syariah,” papar Mulya.
Indonesia yang memiliki populasi muslim dengan pendapatan per kapita 3800 dolar AS dan kecenderungan meningkatnya kelas menengah juga semakin meningkatkan permintaan produk bank syariah yang lebih bervariasi. “Ini kesempatan bagi bank syariah untuk menciptakan instrumen, tools dan mekanisme baru dan kesempatan bagi kita untuk mentransformasi produk perbankan syariah,” jelasnya.
Ia menambahkan, perkembangan ekonomi Indonesia yang lebih baik dibanding emerging ekonomi lainnya, di mana ritel dan pertumbuhan ekonomi terjaga dan relatif cukup tinggi juga diharapkan bisa menjadi titik balik bagi bank syariah. “Hal lainnya yang juga mendukung adalah kebijakan pemerintah yang kondusif, pembentukan lembaga keuangan haji, masterplan keuangan syariah dan pembentukan KNKS (Komite Nasional Keuangan Syariah) yang dibawahi oleh presiden,” pungkas Mulya.
OJK: Ini kesempatan bagi kita untuk mentransformasi produk perbankan syariah Click To Tweet