Meskipun belum menjadi nasabah bank syariah, personil grup Project Pop Herman Josis Mokalu mengaku tertarik dengan konsep bank syariah yang bercermin pada norma agama.
Josis mengaku sudah lama mendengar keistimewaan bank syariah. Namun demikian, ia mengaku belum memiliki rekening di bank syariah. Maklum ayah dua anak ini sejak duduk di bangku kuliah sudah berlabuh di bank konvensional.
Sehingga untuk beralih menurut mengakuannya agak males ngurusnya, padahal sekalipun dia non Muslim, tertarik dengan konsep bank berbasis Islam tersebut. ”Konsep bank syariah ini bagus meskipun syar’i, nasabahnya bisa menyerap semua agama,” kata Josis kepada MySharing, saat ditemui dalam workshop ”Pitch For Peace,” di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (1/9).
Josis menyakini kendati industri keuangan syariah di Indonesia baru seumur jagung, tapi keuangan syariah penuh dengan keberkahan. Ya lantaran, tegas dia, berlandasan norma agama yang mengakar sistem bagi hasil untuk mewujudkan kemaslahatan umat manusia. ”Bank syariah konsepnya sangat mulia bercermin pada aturan agama, dipastikan membawa berkah,” ujarnya.
Josis berharap semoga ke depan bank syariah di Indonesia lebih besar, manfaatnya bisa dirasakan lebih banyak orang. Ia pun menyarankan, agar bank syariah mendapatkan kepercayaan masyarakat yang ingin investasi atau menabung. Maka, sosialisasi dan edukasi harus lebih gencar lagi.
Karena menurutnya, masih banyak masyarakat di pelosok Indonesia yang belum mengenal dan paham apa itu bank syariah dengan konsep bagi hasil.. ”Sekarang ini kadang orang berpikir, ah bisa aja pakai nama bank syariah, tapi nilai-nilai tidak bersyariah sama sekali. Jadi memang harus ada edukasi dari bank syariah,” ujarnya.
Sekarang, kata Josis, justru saat yang tepat untuk berkampanye menjelaskan kenapa keuangan syariah penting? Apalagi ini era informasi dan teknologi, orang di pelosok sudah pegang gedget. Bikinlah sebuah sistem penjelasan atau icon yang sederhana tentang bank syariah. Perbankan syariah bisa bekerjasama dengan perusahaan teknologi. ”Saya yakin sekali pun di pelosok, orang itu akan paham,” ujarnya.