Jaring Nasabah, Asuransi Syariah Harus Blusukan

Agar lebih membumi dikenal masyarakat, perusahaan asuransi syariah harus menyasar masyarakat bawah dan berani promosi menawarkan produknya.

Basuki. Foto:MySHaring.
Basuki. Foto:MySHaring.

Basuki menilai ulama harus berperan dalam menyosialisasikan asurnasi syariah kepada masyarakat. Pasalnya, kata dia, asurnasi syariah memiliki pasar terkurung di umat, sehingga dalam pengembangannya perlu peran ulama.

”Asuransi syariah harus mengubah pendekatannya menawarkan produk ke masyarakat, dengan mendatangi pesantren, pendidikan Islam dan organisasi Islam,” kata Basuki kepada MySharing, di Jakarta beberapa waktu lalu.

Menurutnya, selama ini ulama hanya membaca dan mengkaji fikih dan hadist, namun belum menjadi bagian dalam sosialisasi keuangan syariah di kehidupan nyata masyarakat luas. ”Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus merangkul para ulama. Saya yakin cara ini lebih mengena dalam upaya meningkatkan keuangan syariah Indonesia,” ujar karyawan Frisian Flag Indonesia ini.

Lebih jauh ia menegaskan, pada dasarnya para ulama sudah memahami arti penting asuransi syariah, namun mereka masih kurang paham permasalahan teknis dan teknologinya. Basuki menyarankan, agar pemerintah dan regulator mengajak para ulama di tingkat akar rumput berdiskusi tentang keunggulan lembaga keuangan syariah, baik itu bank syariah, asurnasi syariah, pegadaian syariah, dan lainnya. Tujuannya tiada lain untuk pengembangan keuangan syariah Indonesia.

Basuki juga menuturkan bahwa titik lemah keuangan syariah adalah promosi dan iklan yang masih minim dibandingkan konvensional. Selain itu, menurutnya, masyarakat juga belum terbiasa dengan premi, karena masih banyak diantara mereka yang masih hidup dibawah garis kemiskinan. Sehingga tidak terpikir menggunakan jasa asuransi untuk menopang masa depan keluarganya.

Terlebih lagi, tegas warga Jakarta Timur ini, tantangan dari asuransi konvesional yakni berani mempromosikan secara besar-besaran aneka produk menarik bagi konsumen. Beda halnya dengan perusahaan asuransi syariah. Dimana masyarakat hanya mengenal nama saja, tetapi belum mengenal betul produknya, apalagi di tingkat akar rumput. ”Ini kesempatan besar bagi asuransi syariah mendekatkan diri ke kalangan bawah. Ya caranya blusukan jaring nasabah,” pungkasnya.