Emas sudah sejak lama dijadikan sarana investasi oleh warga masyarakat di tanah air, bahkan juga oleh leluhur-leluhur kita. Sehingga tak heran, sejak dahulu hingga kini banyak kaum ibu di pelosok-pelosok kampung yang relatif tidak tinggi pendidikannya pun memilih emas sebagai investasi, salah satunya dalam bentuk perhiasan.
Saat ini pun, di Indonesia, banyak masyarakat yang memilih emas sebagai salah satu investasi utamanya. Namun bentuknya sudah tak seperti dahlu, yang pilihan ragamnya hanya dalam bentuk perhiasan. Sekarang, investasi emas sudah banyak ragamnya, misalnya, emas batangan, koin, dan sebagainya.
Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE), Mike Rini Sutikno, mengatakan, bahwa emas memang layak dijadikan salah satu pilihan dalam berinvestasi oleh masyarakat kita. Meski menurutnya, investasi emas bukannya tanpa risiko. Menurut Mike Rini, setiap orang yang menjadi investor emas harus memperhatikan beberapa hal penting berikut ini. Misalnya, investor emas harus menyesuaikan dengan profil risikonya, horison investasi, serta tujuan investasinya.
[su_note note_color=”#fafafa” text_color=”#000″ radius=”5″]Click 2 Tweet: Mike rini: Investor harus memahami apa penyebab pergerakan harga emas di pasar domestik. http://ctt.ec/6mGaz+[/su_note]
Selain itu, lanjut Mike Rini, investor juga harus memahami apa saja yang menyebabkan pergerakan harga emas di pasar domestik, antara lain:
- Inflasi. Kenaikan harga emas selalu di atas nilai inflasi. Biasanya pemerintah akan menentukan asumsi nilai Inflasi pada periode Anggaran yang sedang berjalan, nah apabila prediksi tersebut di tengah jalan berubah drastis menjadi lebih tinggi, umumnya harga emas akan meroket naik.
- Terjadi Krisis Financial. Di saat seperti ini timbul pula krisis kepercayaan, orang banyak yang tidak mau menyimpan surat berharga bahkan uang. Mereka kemudian mengalihkannya ke dalam bentuk emas. Akibatnya harga emas akan melonjak tinggi.
- Nilai tukar Rupiah/ Dolar AS. Harga emas disini hampir selalu sejalan dg penguatan / pelemahan rupiah / dolar. Saat rupiah melemah thd dolar, harga meas naik. Sebaliknya saat rupiah menguat terhadap dolar AS, harga emas turun.
- Harga Minyak. Ada hal yang menarik antara harga emas dan harga minyak mentah. Apabila minyak dibeli dengan emas, maka jumlah emas yang dibutuhkan untuk membeli minyak relatif tidak berubah dari 60 tahun terahir ini. Jadi apabila terjadi kenaikan harga Minyak mentah dunia, maka harga Emas akan ikut naik. Semakin tinggi kenaikan harga minyak, maka harga emas-pun akan meroket, dan tentunya akan diikuti oleh kenaikan harga emas di pasar domestik.
- Naiknya Permintaan emas di Pasar Lokal. Seperti lebaran di Indonesia, maka kala itu harag emas menguat. Begitu juga di India dan China , pada musim-musim tertentu seperti musim kawin di India, permintaan emas di pasar lokal India menjadi sangat tinggi, dan karenanya dapat mempengaruhi permintaan emas dunia. Kemudian disusul dengan musim Natal di America dan Eropa, pada saat-saat seperti ini permintaan akan Emas terus meningkat yang menyebabkan harga emas menjadi naik.