Berbagai negara eropa pun menyakini bahwa ekonomi syariah menjadi harapan pembangunan bangsa bagi kemaslahatan umat.
Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Iffah Ainur Rochman menyatakan bahwa ekonomi syariah bisa menjadi harapan ekonomi konvensional yang sudah diambang kehancuran. “Kita tahu ekonomi konvensional di dunia global sudah menurun setelah beberapa kali terkena guncangan krisis financial,” kata Iffah kepada MySharing, di Jakarta belum lama ini.
Bahkan tegas dia, peran ekonomi kapitalis ini juga telah membuat kebangkrutan negara Yunani. Maka, menurut Iffah, tak heran kalau tren ekonomi Islam semakin menguat, terbukti banyak negara eropa melirik dan mengembangkan keuangan syariah, begitu pula dengan Indonesia.
” Hanya menurut saya tidak boleh dibatasi pada produk syariah saja. Semisal mengganti bank konvenional dengan bank syariah atau asuransi konvensional dengan syariah dan beberapa produk lainnya,” ujarnya.
Iffah pun lebih menegaskan bahwa yang terpenting adalah bagaimana merubah fundamental ekonomi yang berdasarkan ekonomi kapitalis dengan fundamental ekonomi Islam. Jadi, menurut dia, mulai dari tata kelola terhadap kekayaan yang dimiliki oleh bangsa sesuai dengan syariah Islam. Kemudian bagaimana sistem ekonomi Islam itu bisa berjalan dengan baik.
Karena menurutnya, dalam sistem ekonomi Islam itu tidak fokus pada pertumbuhan, tapi juga pada tim produksi. Dimana tujuannya adalah bagi kemaslahatan umat manusia, tidak hanya Muslim tapi juga non Muslim. Sangatlah berbeda dengan ekonomi konvensional yang terfokus pada pertumbuhan semata dan menafikkan atau mengecilkan aspek distribusi.
Nah, tegas Iffah, itulah yang paling mendasar dan patut menjadi harapan kita semua. Bahwa keinginan masyarakat untuk kembali pada ekonomi syariah semakin besar. ”Kita menyadari bahwa kebutuhan terhadap ekonomi syariah semakin besar, tidak hanya pada aspek ekonomi tapi pada seluruh aspek kehidupan,” pungkasnya.