Chief Executive Officer & Executive Director CIMB Islamic Bank Rafe Haneef. Foto: The Star Malaysia

Hindari Jadi Bank Syariah Medioker dengan Memenuhi Syarat Ini!

Industri perbankan syariah harus mengubah sejumlah strategi agar masyarakat lebih mudah memahami transaksi di bank syariah.

Chief Executive Officer & Executive Director CIMB Islamic Bank Rafe Haneef. Foto: The Star Malaysia
Chief Executive Officer & Executive Director CIMB Islamic Bank Rafe Haneef. Foto: The Star Malaysia

Chief Executive Officer & Executive Director CIMB Islamic Bank Rafe Haneef mengatakan, perbankan syariah di negara muslim masih memiliki tantangan besar dalam pengembangannya. Salah satunya adalah masih adanya sikap muslim yang bersikap acuh tak acuh soal keuangan syariah, karena hingga kini masih ada umat Muslim yang ragu untuk bertransaksi di bank syariah. Padahal, tak demikian halnya jika berkaitan dengan industri makanan halal.

Ia pun mengisahkan pengalamannya ketika berkunjung ke Jepang banyak wisatawan muslim yang mengantri di restoran halal, namun jika terkait menjalankan transaksi keuangan syariah di negara mereka sendiri umat Muslim masih tampak ragu. “Mengapa banyak yang lebih fokus pada makanan halal tapi tidak dengan keuangan syariah? Ketika membayar makanan halal dengan kartu kredit, itu jadi bagaimana? Oleh karena itu, perlu ada pengubahan mindset,” paparnya dalam IFN Asia Forum 2016, Rabu (6/4).

Di lain pihak, industri perbankan syariah pun harus terus membenahi diri dan meningkatkan layanan untuk kepuasan nasabah. “Produk perbankan syariah harus lebih mudah, dokumentasinya transparan dan pricing-nya kompetitif. Jika punya hal-hal di atas, bank syariah tidak akan lagi dianggap sebagai medioker,” ujar Rafe.

Selain itu, hendaknya perbankan syariah juga berupaya melakukan diversifikasi produk yang sederhana dan inovatif. “Jika bisa transparan dan menggunakan bahasa yang sederhana, maka masyarakat akan lebih tertarik. Kalau hanya mengandalkan keuangan yang halal dan pricing tinggi, pangsa pasar perbankan syariah tidak akan melebihi lima persen,” katanya.

Rafe menjelaskan dalam tahap awal pengembangan perbankan syariah memang merupakan masa yang sulit. Setelah melewati tahap awal tersebut, perbankan syariah akan masuk tahap normalisasi yang memerlukan level perlakuan yang sama dengan lembaga konvensional dalam hal perpajakan dan biaya. “Indonesia berada di tahap normalisasi yang pangsa pasarnya masih di kisaran 4-5 persen,” imbuh dia.

Menurutnya, tahap normalisasi sangat penting dalam tahap perkembangan perbankan syariah, oleh karena itu kerangka regulasinya pun harus dikembangkan sama dengan konvensional. “Setelah melalui tahap normalisasi, selanjutnya tahap perform yang dapat membuka potensi secara signifikan. Performanya akan bisa sampai seperti Malaysia setelah 23 tahun, jadi prosesnya panjang dan perlu waktu, dan setiap negara punya tahap dan kontribusi yang berbeda-beda,” pungkas Rafe.

Produk #BankSyariah harus lebih mudah, transparan dan pricing-nya kompetitif Click To Tweet