Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa menilai keuangan syariah yang berkonsep keadilan memberikan berkah tidak hanya bagi umat Muslim, tapi juga non Muslim.
Hatta mengatakan walaupun secara kapitalis perkembangan keuangan syariah Indonesia sudah meningkat, tapi masih kurang. Namun demikian, Hatta mengaku bahwa kebijakan pemerintah dan regulator dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait keuangan syariah sudah komplit.
Oleh karena itu, menurut Hatta, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menjadikan keuangan syariah sebagai keuangan umat. “Keuangan syariah adalah keuangan umat Muslim. Bahkan bukan cuma umat Muslim, justru keuangan syariah diminati non Muslim juga,” kata Hatta kepada MySharing, ditemui usai Halal bi Halal tokoh nasional bertajuk “Sinergi Tokoh, Sinergi Umat, di Menara 165, Jakarta, Rabu (12/8).
Menurutnya, dengan banyak diminati non Muslim, ini menunjukkan bahwa konsep keuangan syariah itu mengedepankan keadilan bagi sesama. Apalagi, tegas dia, Islam adalah agama rahmatan lil alamin. Artinya agama yang memberikan rahmat dan kesejahteraan bagi semua umat. “Nah konsep keadilan ini memberikan berkah bagi umat agama apapun. Konsep ini pula menjadikan ekonomi itu lebih bergerak cepat,” ujarnya.
- Diskusi Inspiratif Rabu Hijrah: “Sinergi Pentahelik Ekonomi Syariah Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045”
- Pleno KNEKS 2024: Ekonomi Syariah Kekuatan Baru Menuju Indonesia Emas 2045
- CIMB Niaga Syariah Resmikan Pembukaan Syariah Digital Branch di Medan
- Adira Finance Syariah, Danamon Syariah & Zurich Syariah Gelar FPR2024 di Rangkasbitung
Oleh karena itu, kata Hatta, kita harus mendorong kapitalisasinya. Dengan semakin banyak kita memanfaatkan konsep ekonomi syariah, mulai dari menyimpan uang dan pemanfaatan instrument syariah dalam bidang usaha dan pembangunan. Maka, ia optimis mimpi Indonesia menjadi tuan rumah keuangan syariah dunia akan terwujud.