Pemerhati ekonomi syariah, Dr. Cholil Nafis. Foto: Istimewa

Hari Ini, BMT Wakaf Pertama di Indonesia Diluncurkan

BMT Wakaf Cendekia Amanah (BMT Wakaf) pada sore hari ini (22/6/2016) diluncurkan. Apakah makna strategis keberadaan BMT Wakaf pertama di Tanah Air ini?

IMG_20160622_162451Perkembangan industri ekonomi syariah di Tanah Air terus menggeliat dengan pesat.

Hampir seluruh  sektor ekonomi syariah terus berkembang dengan kreatifitas pengelolaannya yang semakin maju, seperti juga di ranah pengembangan keuangan mikro syariah melalui BMT (Baitul Maal Wat Tamwil).

Seperti pada hari ini, BMT dengan konsep full wakaf, untuk pertamakalinya akan diluncurkan, yaitu BMT Wakaf Cendekia Amanah (BMT Wakaf), yang akan siap beroperasi dengan memberdayakan program wakaf produktif melalui konsep wakaf uang.

“Kami ingin memulai lembaga kuangan mikro yang bisa melakukan pengelolaan wakaf secara produktif, untuk bisa memberdayakan masyarakat sekitar, guna pengembangan ekonomi umat di tanah air,” demikian dijelaskan pakar ekonomi syariah – KH Cholil Nafis PhD, yang juga merupakan pendiri serta pembina Yayasan Investa Cendekia Amanah (ICA) yang mengelola BMT Wakaf Cendekia Amanah kepada MySharing baru-baru ini di Jakarta.

Menurut Cholil, ide dasar atau inspirasi BMT Wakaf ini adalah berawal dari keinginan pihaknya untuk bisa mengoptimalkan potensi dana wakaf di tanah air, melalui lembaga keuangan syariah (LKS).

“Kita di Indonesia sudah ada konsep bank wakaf, lalu juga kita mengacu pada IDB yang mempunyai bidang atau segmen khusus yang mengelola wakaf produktif.  Kenapa kita tidak memulai dahulu dari yang kecil, namun kita  langsung full wakaf. Sehingga kita disini memulai dari basis akar rumput dahulu, yaitu mulai dari BMT Wakaf yang fokus secara khusus mengelola dana wakaf uang,” demikian papar Cholil Nafis.

Cholil lalu melanjutkan, konsep BMT Wakaf dipilih berdasarkan basis ekonomi Indonesia yaitu UKM.

“BMT Wakaf ini berbasis UKM. Karena UKM pinjam ke bank biayanya cukup mahal, maka dengan konsep BMT Wakaf ini, mereka UKM bisa memanfaatkan pembiayaan syariah dengan dana wakaf, sehingga bisa menjadi murah,”  lanjut Cholil.

Ketua BMT Wakaf Cendekia Amanah – M. Lukman Masyhuri S.E. menambahkan, bahwa BMT Wakaf  yang diluncurkan ini, adalah merupakan pengembangan dari BMT Investa Cendekia Amanah (BMT ICA) yang sudah didirikan sejak beberapa tahun lalu.

Menurut Lukman, dengan menjadi BMT yang “full” wakaf, BMT Wakaf ini tetap akan menjalankan fungsi roda bisnisnya selama  ini. Yang berubah, hanyalah basis pendanaannya yang akan secara kuat ditopang oleh pengelolaan dana wakaf produktif berupa wakaf uang.

“Untuk mereka yang butuh fasilitas pembiayaan, mereka  akan mendapatkan pembiayaan dari dana wakaf yang ada di BMT Wakaf ini. Selain memberikan pembiayaan, kami juga akan membina soft skill mereka, sehingga nantinya mereka bisa menjadi berdaya,” jelas Lukman.

Menurut Lukman, dengan menjadi BMT full wakaf, maka BMT ini juga siap untuk menerima dana wakaf uang dari berbagai pihak, untuk nantinya dana wakaf tersebut dikelola guna memberdayakan ekonomi masyarakat di tanah air.

“Kami terbuka untuk menerima dana wakaf untuk nantinya kami kelola sehingga bisa mendukung pengembangan ekonomi masyarakat,” jelas Lukman.

Lebih lanjut dijelaskan Lukman, pendayagunaan hasil investasi wakaf produktif di BMT Wakaf Cendekia Amanah ini disalurkan melalui lima jenis kegiatan sosial yang ditujukan kepada umat, yaitu santunan anak yatim-piatu, beasiswa, berantas buta Quran, taman baca yatim & dhuafa, serta pelatihan kewirausahaan dan keterampilan bisnis.

BMT Cendekia Amanah siap menerima dana wakaf dari berbagai pihak Click To Tweet

Cholil Nafis lalu menambahkan, dengan keberadaan BMT Wakaf Cendekia Amanah  diharapkan bisa turut menginspirasi optimalisasi pengelolaan wakaf produktif di Indonesia.

“Di Indonesia kita banyak memiliki potensi wakaf, mulai dari potensi mesjid, potensi pesantren, potensi sekolah/madrasah, dan lain-lain.  Nanti semuanya akan kita dorong pengembangannya melalui BMT Wakaf ini,” demikian harap Cholil Nafis.