Otoritas harus bergerak cepat mendorong pertumbuhan industri keuangan syariah dengan meningkatkan kualitas regulasi, sumber daya manusia (SDM), dan sistem operaisional.
Jika semua terimbangi, dipastikan bank syariah jadi kiblat keuangan syariah dunia dalam kancah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Rektor Universitas Paramadina Firmanzah menuturkan perkembangan keuangan syariah Indonesia sangat baik. Ini karena dilandasi besarnya jumlah penduduk Muslim Indonesia yang ternyata mempengaruhi meningkatnya permintaan produk keuangan syariah.
Bahkan menurut dia, permintaan mereka tersebut membuat kewalahan induistri keuangan syariah, baik bank syariah maupun asuransi syariah. Mereka sangat membutuhkan produk syariah yang inovatif.
- Diskusi Inspiratif Rabu Hijrah: “Sinergi Pentahelik Ekonomi Syariah Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045”
- Pleno KNEKS 2024: Ekonomi Syariah Kekuatan Baru Menuju Indonesia Emas 2045
- CIMB Niaga Syariah Resmikan Pembukaan Syariah Digital Branch di Medan
- Adira Finance Syariah, Danamon Syariah & Zurich Syariah Gelar FPR2024 di Rangkasbitung
“Mereka sadar sistem ekonomi syariah lebih adil dan tanpa spekulasi dibandingkan yang sudah berjalan,” kata Firmanzah kepada MySharing, ditemui usai Dies Natalis ke 18 Universitas Paramadina, Jakarta, Rabu (13/1).
Maka itu, lanjut dia, tantangan pemerintah sekarang mengimbangi permintaan yang cukup tinggi, baik dari sisi pelaku industri, dunia pendidikan, dan masyarakat. “Otoritas harus bergerak cepat agar pertumbuhan industri keuangan syariah bisa diimbangi dengan kualitas regulasi, kualitas sumber daya manusia (SDM), dan kaulitas sistem operasional,” tegas Firmanzah.
Jika otoritas bisa mengimbangi semuanya, Firmanzah optimis perbankan syariah bisa bersaing dengan negara lain dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang diberlakukan 2016 ini. Bahkan tegas dia, sebetulnya perbankan syariah sudah sangat siap hadapi MEA, tidak ada masalah karena industri keuangan syariah ini semakin terintegritas.
“Perbankan syariah, asuransi syariah, surat utang negara syariah (Sukuk) itu kan sebelum diterapkan MEA, tren It-nya sudah dilakukan di Dubai, London, Malaysia, dan Singapura. Saya optimis bank syariah Indonesia bisa bersaing di MEA dan bahkan jadi kiblat keuangan syariah dunia,” pungkasnya.
Rektor Paramadina: Saya optimis #BankSyariah Indonesia bisa bersaing di MEA, bahkan jadi kiblat keuangan syariah dunia Click To Tweet