Dukungan regulator dan pemerintah berperan penting dalam pengembangan pasar sukuk.
Head of Islamic Finance RAM Ratings Ruslena Ramli mengatakan, saat krisis ekonomi melanda Asia pada 1997-1998 banyak negara di kawasan tersebut yang menempatkan dananya di perbankan. Hal tersebut pun kemudian membuka mata pemerintah Malaysia untuk lebih mengembangkan industri lainnya, agar tak terlalu mengandalkan industri perbankan.
“Saat krisis terjadi, regulator dan pemerintah melihat banyak dana yang ke bank, bukan pasar modal. Maka, kemudian pasar modal syariah dikembangkan dengan memberikan insentif, relaksasi. Roadmap juga disediakan oleh Bank Negara Malaysia (BNM) dan regulator untuk memfasilitasi kestabilan penerbitan tidak hanya sukuk tapi juga obligasi,” jelasnya dalam IFN Asia Forum, Rabu (6/4).
Porsi Malaysia di pasar sukuk global pun kini mencapai 53 persen dengan proporsi yang seimbang antara penerbitan sukuk negara dan sukuk korporasi. Hal tersebut tak terlepas dari penerbitan sukuk yang berkelanjutan di Malaysia. “Yang mendorong tren ini karena Malaysia mengadopsi pendekatan top down karena regulator dan pemerintah ingin menjadikan Malaysia sebagai pusat keuangan syariah,” katanya.
Keuangan Syariah Malaysia maju karena pendekatan top down dari pemerintahnya Click To TweetLangkah yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia untuk mendorong pasar sukuk adalah dengan memberikan netralitas perpajakan yang memfasilitasi struktur sukuk, memberikan insentif pajak, mengurangi biaya materai dan biaya penerbitan. “Dengan memiliki roadmap memastikan sinergi dalam membantu mengembangkan pasar modal syariah dari pemerintah, investor, Securities Commission dan issuer,” ujar Ruslena.
Pasar sukuk yang likuid juga terus mendorong permintaan akan aset keuangan syariah. Tak heran jika total penerbitan sukuk di Malaysia lebih dari 50 persen dari total penerbitan surat berharga di Malaysia. “Oustanding sukuk 54 persen dari total outstanding surat berharga di Malaysia,” pungkasnya. Outstanding sukuk di Malaysia tercatat sebesar 608,5 miliar ringgit.