Eni Sulastri mengaku dirinya tahu bank syariah setelah melihat tayangan iklannya ditelevisi yang menawarkan produk tabungan haji dan umrah.
”Saya tahu bank syariah setelah melihat iklan di televisi ” kata Eni kepada MySharing, saat ditemui di rumahnya di Cinjatung, Jakarta Timur, Selasa (11/8).
Dalam iklan yang dilihatnya, Eni menyampaikan bahwa bank syariah itu menawarkan produk tabungan khusus haji dan umrah. Namun begitu ia tidak ingat nama produk yang ditawarkan bank syariah tersebut. “Ya pokoknya produk tabungan yang dirancang bagi nasabah yang ingin menghimpun dana untuk berangkat haji dan umrah,” ujarnya.
Bank tersebut, lanjut dia, mengklaim dapat mempermudah proses perencanaan nasabah untuk berangkat haji dan umrah ke tanah suci. Namun begitu, ia tidak paham sistemnya seperti apa karena dalam iklan tersebut tidak dijelaskan secara detail.
- Diskusi Inspiratif Rabu Hijrah: “Sinergi Pentahelik Ekonomi Syariah Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045”
- Pleno KNEKS 2024: Ekonomi Syariah Kekuatan Baru Menuju Indonesia Emas 2045
- DANA Berprestasi Di Tingkat Asia Pasifik
- Bank Saqu Berhasil Capai Hampir 2 Juta Nasabah melalui Layanan Perbankan Inovatif
Ia menuturkan, mungkin produk ini hanya diperuntukkan bagi orang yang memiliki banyak uang saja. Bagaimana dengan yang ekonomi bawah, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja sangat sulit. Padahal mereka juga punya mimpi untuk menunaikan ibadah haji ke Mekkah.
Kalau memang mudah dan murah, ia berharap ada sosialiasi terkait produk tabungan khusus haji dan umrah ini kepada masyarakat luas, khususnya umat Muslim. Selama ini, tegas dia, masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya yakni di Cijantung, Jakarta Timur, belum pernah tersentuh sosialiasi dari bank syariah. “Ya harusnya ada sosialiasi ke lingkungan RT dan RW, agar masyarakat paham apa itu bank syariah dan produk-produknya,” tukas wanita yang berprofesi ibu rumah tangga ini.
Karena menurutnya, kalau hanya tayangan iklan saja, maka informasi itu hanya sekilas diserapnya tidak menyeluruh. Sedangkan kalau sosialiasasi turun langsung ke lapisan bawah, masyarakat awam akan lebih paham tentang produk tersebut.”Kan masyarakat ekonomi bawah juga ingin naik haji, cuma minim dana. Kali aja kalau tahu sistemnya, kita sedikit-sedikit bisa nabung untuk ibadah haji,” pungkasnya.