BTPN Syariah Catat Pertumbuhan Pembiayaan 20% di Kuartal I 2019

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPN Syariah) konsisten mencatatkan kinerja dan pertumbuhan yang positif. Di kuartal I 2019 BTPN Syariah membukukan pertumbuhan pembiayaan sebesar 20%, menjadi 7,51 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2018 senilai Rp 6,24 triliun.

Pertumbuhan ini tetap diiringi dengan prinsip kehati-hatian yang tercermin pada tingkat rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing/ NPF) sebesar 1,38%.

“Kami menjalankan fungsi intermediasi dengan sehat dan seimbang. Alhamdulillah, pembiayaan tumbuh dengan baik, dan rasio pembiayaan bermasalah masih terjaga. Ini mencerminkan bahwa nasabah kami telah memiliki sikap disiplin yang tinggi,” jelas Direktur Utama BTPN Syariah – Ratih Rachmawaty dalam keterangan pers BTPN Syariah baru-baru ini di Jakarta.

Menurut Ratih, fokus dan konsisten melayani masyarakat prasejahtera produktif sejak 2010 (masih sebagai Unit Usaha Syariah BTPN), saat ini, BTPN Syariah melayani 3,5 juta nasabah aktif, 100% adalah perempuan keluarga prasejahtera produktif. Tidak hanya membuka akses keuangan, BTPN Syariah juga memperkuat perannya dalam memberdayakan dan meningkatkan kualitas hidup mereka dengan berbagai program pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan.

“Membuat nasabah memiliki perilaku unggul yaitu berani berusaha, disiplin, kerja keras dan solidaritas, adalah tujuan utama kami. Dengan perilaku tersebut, mereka akan mudah gapai mimpi mereka dengan cara yang tepat. Jadi kunci keberhasilan juga ada di diri mereka,” tambah Ratih.

Hingga periode ini (kuartal I 2019), total aset BTPN Syariah tumbuh 32% menjadi 12,54 triliun dari 9,49 triliun (year on year). Dana Pihak Ketiga mencapai 7,82 triliun tumbuh 17% dari 6,70 triliun (year on year). Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) berada di posisi 39,4% Laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 288 miliar, tumbuh 36.0%.