Bank Tabungan Negara (BTN) berencana untuk bisa melepaskan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN pada semester kedua tahun 2017 mendatang. Seperti apakah persiapan bank pelat merah dengan spesialisasi bisnis KPR untuk proses spin off tersebut?
Selepas acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank BTN di gedung Menara BTN, Jakarta (kemarin/12/4/2016), Direktur Utama BTN – Maryono menyatakan, bahwa pihaknya tengah menyiapkan UUS BTN untuk bisa spin 0ff pada tahun 2017.
“Spin off UUS BTN diharapkan bisa selesai pada semester kedua tahun 2017. Kami saat ini sedang melakukan kajian studi kelayakan yang disesuakan dengan roadmap Kementerian BUMN. Road map itu soal pembentukan dan status usaha bank syariah BUMN,” demikian jelas Maryono.
Menurut Maryono, proses pemisahan UUS BTN ini terus mereka siapkan dengan matang, dan menjadi salah satu prioritas utama dari perseroan. Lebih lanjut dijelaskan Maryono, proses spin off UUS BTN ini dilakukan guna mengikuti kewajiban spin off yang telah ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sementara itu, dari data kinerja Bank BTN sepanjang tahun lalu (2015), UUS BTN sendiri tercatat memiliki kinerja yang cukup bagus. UUS BTN mengalami kenaikan aset sebesar 19,06%, dari aset sebesar Rp 11,14 triliun di akhir 2014, naik menjadi menjadi Rp 13,27 triliun di akhir tahun 2015.
Sementara itu, pembiayaan UUS BTN meningkat sebesar 16,37%, dari Rp 9,65 triliun di akhir 2014 menjadi Rp 11,22 triliun di tahun 2015.
Sedangkan, untuk pengumpulan dana pihak ketiga, UUS BTN berhasil mengumpulkan dana sebanyak Rp 11,11 triliun selama tahun 2015, atau naik 26,95% dari sebelumnya di tahun 2014 yang masih hanya sebesar Rp 8,75 triliun.