BSM mendukung penuh program Amnesti Pajak. Bank umum syariah terbesar di tanah air ini menyatakan kesiapannya guna menampung dana repatriasi program Amnesti Pajak dikisaran angka Rp 10 triliun. Sejauh mana kesiapan mereka?
”Kami siap menampung hingga Rp10 triliun. Kami bisa menawarkan keunggulan BSM sebagai bank syariah,” demikian diungkapkan Direktur Utama Bank Syariah Mandiri (BSM) – Agus Sudiarto dalam keterangan persnya di Jakarta, kemarin.
Agus Sudiarto menjelaskan, selain sosialisasi, manajemen BSM juga menyiapkan infrastruktur yang dapat mengakomodasi kebutuhan wajib pajak dalam menempatkan dana repatriasinya.
“Saat ini sudah ada beberapa wajib pajak yang menyatakan kesediaan untuk menempatkan dana repatriasinya di BSM,” lanjut Agus Sudiarto.
Sebagai satu-satunya bank syariah yang ditunjuk Pemerintah sebagai bank persepsi, maka BSM memiliki kelebihan tersendiri, yaitu memiliki produk-produk syariah yang tidak dimiliki oleh bank konvensional.
Sementara untuk instrumen investasi lain di pasar modal dan asuransi, BSM bisa bersinergi dengan grup Mandiri baik Mandiri Investasi, Mandiri Sekuritas dan Axa Mandiri. Selain dengan grup Mandiri, BSM juga bersinergi dengan BNP Paribas.
Agus Sudiarto lalu menjelaskan, BSM memiliki produk MMOB yaitu mudharabah muqayyadah, yang dengan produk ini shahibul mal (investor) dapat menempatkan sejumlah dana di bank untuk diinvestasikan pada instrumen investasi dengan akad mudharabah.
Menurut Agus Sudiarto, khusus untuk program Amnesti Pajak ini, BSM sendiri telah menyiapkan 54 outlet Priority Banking yang tersebar di area Aceh, Batam, Medan, Pekanbaru, Pematang Siantar, Jambi, Palembang, Bekasi, Bogor dan Jakarta sebagai touch point layanan tax amnesty, khususnya menerima dana repatriasi dan didukung oleh 525 kantor cabang dan kantor cabang pembantu yang dapat menerima setoran tebusan.
Dalam periode program Amnesti Pajak yang terbilang singkat, yaitu hanya sembilan bulan sampai 31 Maret 2017, BSM akan memaksimalkan kantor cabang dalam menerima repatriasi dan setoran tebusan, demikian Agus Sudiarto – Direktur Utama Bank Syariah Mandiri.