Dalam rangka mendukung program keuangan inklusif (Laku Pandai), Bank Syariah Mandiri (BSM) akan mendirikan layanan keuangan tanpa kantor (branchless banking) pada tahun 2016 mendatang.
Direktur Utama BSM Agus Sudiarto mengungkapkan, BSM akan segera mendirikan layanan keuangan tanpa kantor (branchlees banking) pada 2016 mendatang. Hal ini untuk mendukung program keuangan inklusif (laku pandai) yang tengah didorong.
Menurutnya, untuk menunjang layanan tersebut, sejauh ini BSM masih mempersiapkan infrastruktur teknologi pendukung untuk merealisasikan fasilitas perbankan. Apalagi, perbankan syariah tengah didorong untuk bersaing dengan perbankan konvensional.
“Kami lagi persiapkan infrastruktur IT, mudah-mudahan Oktober siap. Triwulan satu bisa langsung jalan. Masuk laku pandai tahun depan mudah-mudahan bisa,” kata Agus, saat ditemui usai seminar bertajuk “Digitalisasi dan Kesetaraan Perbankan Syariah,” di Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan, Jumat pekan lalu.
Agus menuturkan, dalam melaksanakan layanan laku pandai, BSM akan bersinergi dengan menggunakan agen Bank Mandiri. Sehingga lebih memudahkan, karena begitu agen dapat bisa memakai dua, yakni satu untuk konvensional dan satu syariah. “Jadi kan lebih cepat, agen mandiri bisa jadi agen BSM juga,” ujarnya.
Seperti diketahui, Bank Mandiri sendiri lebih dahulu meluncurkan layanan laku pandai pada maret 2015 dengan agen sebanyak 9.000 orang hingga akhir tahun ini. Bank Mandiri juga menargetkan jumlah agen mencapai 50 ribu orang pada tahun 2018, hal ini yang akan dimanfaatkan oleh BSM.