Direktur Utama BPRS HIK Bekasi - Khusnul Khorip
Direktur Utama BPRS HIK Bekasi - Khusnul Khorip

BPRS HIK Bekasi Concern Dukung UMKM Demi Gerakkan Sektor Riil

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Harta Insan Karimah (HIK) Bekasi selama ini concern dalam mendukung kiprah para usaha kecil dan menengah (UKM) di wilayah operasinya.

@
@

Sebuah keinginan yang mulia, karena BPRS HIK ini ingin membumikan syiar ekonomi syariah melalui produk-produk keuangannya yang berbasis syariah dan bermanfaat bagi masyarakat banyak.

“Porsi pembiayaan kita 70% – 80% ada di UMKM. Karena memang sesuai visi misi perusahaan kita, bahwa kita ingin menjadi motor pengerak ekonomi masyarakat sesuai syariah. Nah, motor pengerak ekonomi itu berarti sektor rill, yang multiplier effect-nya sangat besar bagi masyarakat luas,” demikian jelas Direktur Utama BPRS HIK Bekasi – Khusnul Khorip kepada MySharing, kemarin (Senin/12/10/15) di Jakarta.

Menurut Khusnul Khorip, UMKM yang menjadi segmentasi pembiayaan BPRS yang dipimpinnya umumnya berasal dari sektor perdagangan dan pertanian. “Kami banyak melakukan pembiayaan UMKM di sektor perdagangan, misalnya pedagang pasar, atau pedagang non pasar. Kemudian juga sektor jasa, dan home industri pendukung industri besar. Sektor pertanian juga banyak kami biayai, terutama di kantor cabang kami di Karawang dan Cikampek,” papar Khusnul Khorip.

Tak hanya melakukan pembiayaan semata, namun BPRS HIK Bekasi juga melakukan pendampingan-pendampingan pada UMKM-UMKM yang dibiayainya, agar mereka bisa berhasil dan eksis di dalam menjalankan usahanya.

“Kami tak sekedar memberikan pembiayaan, namun juga kami turut membantu UMKM didalam menata keuangannya, agar mereka juga bisa berhasil dalam usahanya. Itu adalah bentuk pelayanan kami. Karena apabila UMKM yang kami dukung itu berhasil, maka visi dan misi sebagai pengerak ekonomi masyarakat berarti bisa tercapai,” papar Khusnul Korip lagi.

Meski porsi pembiayaan terbesarnya di sektor UMKM, namun demikian BPRS ini juga meng-cover pembiayaan konsumtif untuk kalangan PNS/swasta dan juga lembaga-lembaga pendidikan. Ada juga pembiayaan untuk corporate dengan rentang pembiayaan mulai dari Rp 500 juta – Rp 2 miliar.