BPRS Bandar Lampung Fokus Jaga Likuiditas

BPRS Bandar Lampung mencatat peningkatan pembiayaan dan aset lebih dari 40 persen per September 2015. Hingga sisa akhir tahun, manajemen pun akan fokus menjaga likuiditas.

bank-syariah-iibbDirektur Utama Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bandar Lampung Ridwansyah, mengatakan pertumbuhan hingga kuartal III 2015 sudah melampaui target yang ditetapkan tahun ini. “Semua kinerja sudah over kecuali laba. Tahun ini target pertumbuhan 25 persen dari aset Rp 40 miliar menjadi Rp 50 miliar, tapi ternyata sudah Rp 59 miliar,” ujar Ridwansyah.

BPRS Bandar Lampung pun akan menjaga aset maksimal Rp 60 miliar sampai akhir tahun untuk menjaga likuiditas. “Kami akan menjaga likuditas, jangan sampai saat dibutuhkan dananya tidak tersedia. Artinya di Oktober dan November akan menjaga likuiditas, kecuali nanti kalau pembiayaan banyak jadi menyesuaikan dengan kebutuhan pasar saja,” jelas dia. Baca: Apa Itu Efek Beragun Aset Syariah?

Untuk mendukung pembiayaan di tahun ini, BPRS Bandar Lampung menjalin linkage program dengan tiga bank syariah lainnya, yaitu Bank Syariah Mandiri, unit usaha syariah (UUS) CIMB Niaga dan UUS Danamon. Plafon pembiayaan dari sinergi tersebut tercatat sebesar Rp 30 miliar dengan outstanding pembiayaan antara Rp 15 miliar-Rp16 miliar.

Pada Agustus 2015 BPRS Bandar Lampung juga baru saja mendapat tambahan modal dari pemegang saham sebesar Rp 1 miliar. “Modal itu untuk membangun rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) karena pertumbuhan aset dan pembiayaan cukup signifikan,” kata Ridwansyah. Baca: BPRS Perkuat Permodalan

Pembiayaan per September 2015 naik dari Rp 32 miliar menjadi RP 47 miliar. Sebelum mendapat tambahan modal, posisi CAR BPRS Bandar Lampung tercatat sebesar 13,7 persen. Dengan adanya suntikan modal tersebut, CAR BPRS Bandar Lampung pun kini mendekati 15 persen.