Pada 2015 lebih dari 50 persen pembiayaan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Banten (BJB) Syariah disalurkan ke konsumer.
Direktur Operasional BJB Syariah Hamara Adam, mengatakan menutup tahun 2015, BJB Syariah mencatat pembiayaan hampir Rp 5 triliun. Lebih dari 50 persen pembiayaan tersebut disalurkan untuk pembiayaan konsumer, sedangkan sisanya ke pembiayaan konstruksi, ritel dan korporasi.
Menilik dari pencapaian di tahun lalu, pada 2016 BJB Syariah pun berencana untuk lebih meningkatkan pembiayaan konsumer. “Nanti kami akan ubah untuk pembiayaan konsumer menjadi antara 60-70 persen,” kata Adam saat dihubungi MySharing, beberapa waktu lalu. Baca: Ini Penyebab Pertumbuhan Perbankan Syariah Melambat
Ia mengungkapkan pihaknya kini fokus ke pembiayaan konsumer karena dari jumlah penduduk Jawa Barat yang berjumlah hingga 45 juta jiwa, sebagian besar adalah pegawai negeri sipil atau swasta. “Di kalangan pekerja itu produk konsumer menjadi primadona,” tukasnya.
- Bank BJB Syariah Salurkan Pembiayaan Rp 3,245 Triliun pada Sektor Industri Pengolahan
- Bank Muamalat Resmi Ditunjuk Sebagai Bank Kustodian Syariah
- BSI Perkuat dan Permudah Akses Bagi Masyarakat, Tambah Jaringan ATM dan CRM
- Perkuat Segmen Pendidikan, Bank Muamalat Jalin Kerja Sama dengan Universitas Terbuka
Sebagai langkah ekspansi bisnis, Adam menambahkan pada akhir tahun lalu BJB Syariah juga telah menjalin kerja sama dengan pemerintah provinsi (pemprov) Jawa Barat untuk peningkatan layanan kepada koperasi pemprov. “Anggota koperasi berjumlah lebih dari 13 ribu. Nantinya kebutuhan koperasi akan dibantu oleh BJB Syariah, baik untuk kepentingan anggota koperasi atau koperasi sendiri untuk modal kerja,” jelasnya.
BJB Syariah tercatat memiliki ragam produk pembiayaan konsumer seperti pembiayaan kepemilikan rumah, pembiayaan pemilikan kendaraan bermotor, gadai emas, pembiayaan kepemilikan emas, dan pembiayaan serbaguna. Sementara, untuk sektor produktif terdapat pembiayaan modal kerja dan investasi.
BJB Syariah fokus ke pembiayaan konsumer, dari 45 juta penduduk Jawa Barat, sebagian besar PNS atau swasta Click To Tweet