Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) memasyarakatkan gagasan dan program-program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan penyusunan Rencana Aksi Nasional berbagai program zakat ke dalam Gerakan SDGs. Kegiatan ini dimulai dengan diselenggarakannya acara Lokalatih Penyusunan Rencana Aksi Zakat on SDGs yang diikuti oleh puluhan penggerak zakat dari BAZNAS jabodetabek dan LAZNAS di Jakarta, Rabu 15 November 2017.
Dalam sambutannya, Anggota BAZNAS, Ir Nana Mintarti MP mengatakan selama ini Gerakan Zakat di indonesia telah berkontribusi dalam poin-poin SDGs melalui program-program Pendistribusian dan Pendayagunaan mustahik. Ke depan, diharapkan makin banyak program jangka panjang sehingga dampaknya dapat diukur dengan standar dunia melalui SDGs.
Dalam menjalankan program tersebut, diperlukan pula kerjasama dengan berbagai pihak di luar Gerakan Zakat. Baznas telah menginisiasi kerjasama salah satunya dengan Pemerintah Provinsi Jambi dalam program energi micro hydro untuk masyarakat miskin dan terpencil.
Dimana para penerima manfaat ini sebelumnya hidup tanpa penerangan di malam hari sebab daerahnya belum dialiri listrik. Dengan bantuan dana zakat, kini masyarakat di Kabupaten Sarolangun dan Marangin mulai kebangkitan ekonomi masyarakatnya.
“Program ini selaras dengan poin nomor tujuh perihal akses energi bersih dan terjangkau bagi masyarakat dunia. Dalam kaitannya dengan zakat, program ini bersentuhan langsung dengan upaya pengentasan kemiskinan. Listrik ini hanyalah titik masuk, tujuan utamanya adalah memangkitkan ekonomi lokalnya,” katanya.
Nilai lebih dari program zakat, selain membangun kesejahteraan masyarakatnya juga memiliki nilai lebih dalam hal membangun sisi spiritualitas mereka.
Gerakan zakat masuk dalam platform filantropi dan bisnis yang dikoordinasikan oleh Perhimpunan Filantropi Indonesia. Keterlibatan dan partisipasi organisasi filantropi dalam penyusunan Rencana Aksi SDGs akan memudahkan dalam koordinasi, pelaksanaan monitoring dan evaluasi (monev), serta penyampaian laporan.
Direktur Eksekutif Filantropi Indonesia mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan laporan lengkap mengenai Rencana Aksi Nasional SDGs di Indonesia dari cluster zakat.“Tujuan umum Pelatihan Penyusunan Rencana Aksi SDGs untuk cluster zakat ini adalah membantu organisasi pengelola zakat dalam menyusun Rencana Aksi SDGs dan mendorong sinergi yang efektif dalam implementasi program-program Gerakan zakat,” katanya.
Ia mengatakan, pertemuan ini juga ingin mendorong terjalinnya kemitraan strategis yang melibatkan organisasi pengelola zakat dan cluster lainnya dalam mendorong penyuksesan SDGs kedepannya.