Bank Syariah Mulai Minati Jadi Penyelenggara Laku Pandai

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan Peraturan OJK tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) tahun lalu. Bagaimana minat bank syariah sejauh ini?

Menangkan hati pelanggan dengan syariah serviceKepala Departemen Perbankan Syariah OJK, Ahmad Buchori, menuturkan saat ini secara resmi belum ada bank syariah yang mengajukan permohonan sebagai bank penyelenggara Laku Pandai. Namun sudah ada beberapa bank syariah yang berdiskusi mengenai hal tersebut dengan OJK. “Ada BTPN Syariah dan Bank Panin Syariah yang sudah berdiskusi dengan kami, karena ini kan ketentuan baru maka perlu dipelajari,” ungkap Buchori.

Sekretaris Perusahaan Bank Panin Syariah, A Fathoni mengakui pihaknya sudah bertemu dengan OJK untuk membahas penyelenggaraan Laku Pandai, tetapi saat ini seluruh persiapannya masih dalam proses, salah satunya adalah rencana membuka kantor cabang di wilayah Indonesia Timur. Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan OJK tentang Laku Pandai, bank penyelenggara Laku Pandai harus memiliki jaringan kantor di wilayah Indonesia Timur dan/atau provinsi Nusa Tenggara Timur.

Fathoni mengungkapkan Bank Panin Syariah merencanakan membuka kantor cabang di Ambon pada semester dua 2015. “Setelah itu baru (akan mengurus permohonan) Laku Pandai. Insya Allah prosesnya bisa dilaksanakan tahun ini juga,” ujar Fathoni saat dihubungi mysharing, Senin (23/3). Selain jaringan kantor, tambahnya, infrastruktur teknologi pun sudah siap.

Fathoni memaparkan alasan ketertarikan pihaknya menjadi penyelenggara Laku Pandai adalah karena luasnya jangkauan yang bisa diraih hingga ke pelosok Indonesia. “Selain itu, bank syariah juga diarahkan untuk membiayai usaha kecil dan menengah (UKM), dimana kebanyakan UKM berada di daerah. Untuk menjangkau itu bisa dengan Laku Pandai,” jelas Fathoni. Baca: Akses Keuangan Masyarakat Rendah, OJK Kenalkan Laku Pandai

Di sisi lain, tahun ini Bank Panin Syariah cukup agresif membuka kantor cabang. Selain Ambon, tujuan lainnya adalah Solo, Bogor, Yogyakarta, Lampung, Medan pada semester I 2015. Sedangkan di semester dua 2015 diantaranya membuka kantor di Tegal, Mataram, Sukabumi, Pekanbaru, Banjarmasin, dan Denpasar. “Tahun lalu ada kantor cabang yang belum bisa kami buka, jadi dialihkan ke tahun ini. Sesuai dengan rencana bisnis bank, maksimal kami membuka kantor cabang 20 unit, tapi optimisnya bisa buka antara 13-15 kantor di tahun ini,” pungkas Fathoni.

Kerjasama dengan Induk

Bank syariah yang berminat menjadi bank penyelenggara Laku Pandai jelas memerlukan dukungan berbagai infrastruktur, seperti teknologi informasi. “Ini sebaiknya ada kerjasama dengan bank induk konvensional dan perlu ada persetujuan juga apakah bisa dimanfaatkan oleh bank syariah,” kata Buchori. Salah satu persyaratan bank penyelenggara Laku Pandai adalah menyediakan layanan transaksi elektronik bagi nasabah berupa SMS banking atau mobile banking, dan internet banking atau host to host.

Menurutnya, sampai saat ini dukungan bank induk konvensional terhadap anak usahanya yang berupa bank syariah belum optimal, karena masih ada yang menganggap bank syariah sebagai kompetitor. “Tahun ini kami akan lebih mendorong agar mereka (bank induk) punya komitmen besar, karena perlu diluruskan bank syariah bukan kompetitor, tapi sebagai komplemen,” ujar Buchori. Baca: Leverage Model Mendongkrak Market Share Bank Syariah

Sementara, Direktur Bisnis BNI Syariah, Imam T Saptono, mengatakan pihaknya juga tertarik untuk menjadi penyelenggara Laku Pandai. Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya akan ‘menumpang’ pada sistem induk. “Sistemnya sedang dikerjakan oleh induk. Nanti saat sistem di induk sudah siap, kami tinggal leverage saja dengan memakai jaringan induk, sehingga lebih efisien,” imbuh Imam.