Tingkat kesadaran masyarakat Indonesia terhadap perbankan syariah masih menjadi tantangan.
Populasi Indonesia yang mayoritas Muslim tak lantas membuat pangsa pasar perbankan syariah menjadi besar. Pangsa pasar perbankan syariah Indonesia saat ini tercatat masih di bawah lima persen. Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PII) Nasrullah Larada, hal tersebut disebabkan oleh aspek kebijakan publik pemeringah yang kurang mendukung, profesionalisme pengelola perbankan syariah dan perilaku masyarakat Muslim itu sendiri.
PII pun telah menyatakan desakannya untuk membuat Bank Syariah Indonesia sebagai bank jangkar milik negara. “Kami akan mendorong berdirinya perbankan syariah Indonesia merger membentuk bank BUMN syariah. PII pun siap menggerakkan kader dan mengimbau mereka untuk membuka satu juta rek kalau Bank Syariah Indonesia diluncurkan,” ujarnya, Jumat (18/3).
Sementara, Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PII) Asep Effendi menuturkan, pihaknya juga akan aktif membangun sosialisasi dan edukasi perbankan syariah bagi masyarakat. Ia menambahkan berdasar data BI, jumlah nasabah bank syariah tidak lebih dari 18 juta rekening.
Dibanding jumlah muslim Indonesia yang 200 juta tentu ini menjadi pekerjaan rumah besar terkait persepsi positif masyarakat soal bank syariah. “Salah satu faktornya bank syariah itu dipersepsikan sebagai bank umroh dan haji, jadi urusan bisnis jangan ke bank syariah. Mindset ini harus diubah dan itu perlu proses panjang,” imbuhnya
Asep mengungkapkan komitmen PII untuk menyerukan pembukaan satu juta rekening kepada kadernya merupakan komitmen jangka pendek. “Komitmen lainnya kami akan memberi sumbangan pemikiran terhadap kendala yang menyertai efisiensi perbankan, intinya bagaimana bank syariah bisa bersaing dengan konvensional,” pungkasnya.
Berdasar data BI, jumlah nasabah #BankSyariah tidak lebih dari 18 juta rekening Click To Tweet