Bagaimana Memilih Reksadana Syariah yang Sesuai

Reksadana syariah adalah salah satu investasi keuangan syariah yang paling menjanjikan jika dilihat dari sisi kemungkinan profit yang akan diperoleh. Nah, apabila anda tertarik berinvestasi reksadana syariah, maka anda perlu mengetahui reksadana apa yang paling sesuai dengan karakteristik diri anda.

reksadana syariah“Sebelum memutuskan berinvestasi reksadana, calon investor harus terlebih dahulu tahu tujuannya berinvestasi, timeline investasinya dan besarnya uang yang akan di investasikan untuk mencapai tujuan. Sehingga dari sana, investor akan bisa mengetahui kira-kira mana reksa dana yang cocok untuknya berinvestasi,” demikian menurut praktisi pasar modal syariah Gunawan Yasni kepada MySharing di Jakarta.

Menurut Gunawan, pengetahuan tentang ketiga hal tersebut akan sangat menentukan bagi si calon investor untuk bisa meraih keberhasilan didalam berinvestasi reksadana syariah.

“Jadi pertama, investor harus tahu keinginannya, dia akan masuk dalam strategi yang mana? Jadi kalau dia adalah investor pemula, yang mungkin ingin pertumbuhannya stabil, maka lebih cocok disarankan masuk ke reksadana syariah yang strateginya steady growth, yang banyak masuk di instrumen keuangan, seperti sukuk. Kalau investor, yang ingin reksadana syariah yang sekedar likuiditas cepat, dia bisa memilih reksa dana yang penempatan dana dari pesertanya ke deposito syariah. Tapi kalau dia mau yang agresif , yang mungkin dalam satu tahun bisa untung sampai 30%, maka dia bisa memilih reksadana yang akan banyak masuk ke pasar saham,” papar Gunawan panjang lebar.

Setelah melihat jenis reksa dananya, lanjut Gunawan, langkah selanjutnya bagi investor adalah melihat manajer investasinya. Investor harus melakukan analisis terhadap manager investasi yang akan mengelola dana investasinya.

“Dari perusahaaannya, bisa dilihat dari jumlah aset under management (AUM). Semakin tinggi AUM-nya, berarti memang sudah hebat perusahaanya. Juga dari track recordnya. Sudahkah berpengalaman dalam produk reksadansa syariah? Lalu juga dari sisi personilnya. Siapa direktur dari perusahaan invesment managemet ini? Siapa nanti manager investasi aktif di dalam melakukan kepentingan transaksi beli dan jual di instrumen keuangan syariah?” demikian jelas Gunawan.

Berikut di bawah ini tipe-tipe reksadana syariah yang bisa dipilih anda sebagai calon Investor,

Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah
Reksa dana ini mengalokasikan 80% dana yang dikelola pada obligasi, misalnya Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Sisanya akan diinvestasikan pada saham atau instrument pasar uang syariah. Reksa dana pendapatan tetap syariah ini termasuk memiliki resiko yang rendah.

Reksa Dana Campuran Syariah
Reksa dana ini mengalokasikan dana investor secara berimbang pada pasar saham dan obligasi syariah. Investasi ini cocok untuk jangka menengah, antara 3 hingga 10 tahun. Selain itu, reksa dana campuran syariah juga memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi dibanding reksa dana pasar uang ataupun pendapatan tetap.

Reksa Dana Saham Syariah
Reksa dana saham syariah merupakan yang paling tinggi risikonya dibanding reksa dana syariah tipe lain. Dana investor sebesar 80% akan diinvestasikan dalam bentuk saham syariah, sedangkan sisanya akan dimasukkan pada pasar uang atau obligasi syariah. Reksa dana syariah tipe ini diperuntukkan bagi investor yang berani mengambil risiko dan akan berinvestasi jangka panjang (di atas 10 tahun).

Anda ingin memilih reksadana syariah jenis apa? Lebih baik, segera tanyakan pada manajer investasi anda!