Ati Nurhayati ingin memayungi keluarganya dengan jaminan asuransi syariah yang diyakini memberikan keberkahan hati.
Ati mengaku kesemsem dengan asuransi syariah. Ketertarikan Ati dipicu cerita temannya yang sudah menjadi nasabah asuransi syariah. “Saya pikir asuransi syariah karena ibadah semata, ternyata produk ini punya sejumlah kelebihan,” kata Ati kepada MySharing, di Jakarta, Jumat (28/8).
Sejumlah kelebihan itu, kata dia, selain tujuan ibadah. Produk asuransi berbasis Islam ini punya keunggulan yaitu ada surplus keuntungan yang dibagi kepada nasabah yang tidak ditemukan dalam konvensional.
Nah, sedangkan untuk asuransi syariah kesehatan, katanya ada double claim dengan asuransi lain termasuk BPJS. Namun setahu Ati, asuransi kesehatan cuma memperbolehkan koordinasi manfaat, tidak double
- Diskusi Inspiratif Rabu Hijrah: “Sinergi Pentahelik Ekonomi Syariah Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045”
- Pleno KNEKS 2024: Ekonomi Syariah Kekuatan Baru Menuju Indonesia Emas 2045
- CIMB Niaga Syariah Resmikan Pembukaan Syariah Digital Branch di Medan
- Adira Finance Syariah, Danamon Syariah & Zurich Syariah Gelar FPR2024 di Rangkasbitung
“Jika benar adanya, saya tertarik. Tapi yang lebih membuat saya kesemsem ya bagi hasilnya walaupun kecil pasti memberikan berkah bagi semua umat,” kata Ati.
Kini, ibu dua anak ini sedang mempersiapkan dana untuk membeli produk asuransi syariah.”Kebetulan belum punya asuransi. Ini lagi ancang-ancang, niatnya sih asuransi pendidikan buat anak dan kesehatan buat kami semua,” ujarnya.
Ati pun berharap agar asuransi syariah bisa lebih dilirik masyarakat dari berbagai lapisan. Tentu, kata dia, sosialisasi asuransi syariah harus digencarkan tidak hanya talayangan iklan di televisi atau penyebaran brosur dan pameran saja. Namun lebih efektif apabila sosialiasi menyasar masyarakat lapisan bawah, seperti ibu-ibu PKK, mengajian dan arisan RT.