Konsep BMT Wakaf diharapkan dapat ditiru di seluruh Indonesia.
Yayasan Investa Cendekia Amanah secara resmi telah meluncurkan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Wakaf pada Rabu petang, (22/6). BMT ini hadir dengan konsep full wakaf, yang akan beroperasi dengan memberdayakan program wakaf produktif melalui konsep wakaf uang.
Wakil Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Nadratuzzaman Hosen pun menyambut baik peluncuran BMT Wakaf oleh Yayasan Investa Cendekia Amanah. Menurutnya, hal yang masih menjadi tantangan bagi Baznas dan BWI adalah kehadiran lintah darat. Oleh karena itu, BMT Wakaf dinilai dapat menjadi salah satu upaya untuk memerangi lintah darat di Indonesia.
“Studi menunjukkan kalau yang membuat BMT maju adalah social capital, keterikatannya karena mereka menggunakan sharing economy, mau berbuat oleh dan untuk BMT. Kalau melihat yang seperti ini kita bisa memproduktifkan wakaf tidak bergerak maupun wakaf uang,” jelasnya dalam Diskusi Manajemen BMT Berbasis Wakaf Uang, Rabu (22/6).
Ia pun mendorong langkah untuk menggerakkan wakaf uang sebagai kapitalisasi BMT. Pasalnya, selama ini BMT banyak bergantung pada pendanaan dari perbankan syariah. “Kalau wakaf uang bisa digerakkan untuk menjadi kapitalisasi BMT itu luar biasa. Malah kalau bisa BMT Wakaf ini dikloning di seluruh Indonesia karena Indonesia butuh umat Islam yang hidup sejahtera dan maju,” papar Nadratuzzaman.
Di sisi lain, lanjut Nadratuzzaman, untuk lebih menggenjot penghimpunan wakaf uang maka perlu adanya program menarik bagi masyarakat. “Harus ada tujuannya hasil dari usaha wakaf uang itu kemana dan diinformasikan, misalnya diberikan ke penerima manfaat untuk beasiswa atau yang lainnya,” tukas dia.
BMT Wakaf dapat memerangi lintah darat di Indonesia Click To TweetPembina Yayasan Investa Cendekia Amanah Cholil Nafis pun menyampaikan, per 22 Juni 2016 sudah terkumpul dana wakaf uang sebesar Rp 1,1 miliar, atau setara dengan 2020 gram emas. “Nanti pendayagunaan hasil investasi wakaf uang ini akan disalurkan untuk santunan anak yatim dan dhuafa, beasiswa, taman bacaan yatim dan dhuafa, pelatihan kewirausahaan dan keterampilan bisnis,” jelasnya.