Asuransi Takaful Keluarga Andalkan Agensi

Di saat bisnis dari saluran distribusi seperti bancassurance dan corporate business agak melambat, saluran distribusi dari agensi tetap tumbuh.

takafulDirektur Utama Asuransi Takaful Keluarga Ronny A Iskandar, mengungkapkan kontribusi dari agensi tetap tumbuh karena sejak di awal tahun ini pihaknya telah mengembangkan infrastruktur pemasaran. “Artinya teman-teman kami beri training yang ada roadmapnya supaya selling skill mereka naik,” ujar Ronny kepada mysharing, beberapa waktu lalu.

Ia melanjutkan pelatihan tersebut pun membuahkan peningkatan nilai premi. “Ini terlihat indikatornya dari premi rata-rata kami tumbuh dari Rp 2,5 juta per polis sekarang Rp 3,5 juta per polis. Itu diperoleh dari pelatihan dan mudah-mudahan ini bisa terus berlangsung,” cetus Ronny. Baca: Firdaus Djaelani: Prospek Bisnis Asuransi Jiwa di Indonesia Sangat Bagus

Ronny memaparkan melalui pelatihan agen tersebut, kepercayaan diri para agen dinaikkan dengan cara memberi ilmu bagaimana selling skill yang baik terhadap customer, namun tetap berbasis ke syariah. “Infrastruktur itu yang kami dorong karena training tahun lalu tidak seintensif sekarang,” ungkapnya.

Ia menjelaskan dengan roadmap pelatihan agen tersebut, maka ada peta jalan yang jelas mengenai pelatihan yang harus dijalani agen di tahap awal hingga jenis pelatihan yang harus dilakukan dalam 3-6 bulan ke depan. “Jadi ada jenjang yang harus mereka lewati,” tegas Ronny. Baca: Lembaga Sertifikasi Profesi Asuransi Syariah Perlu Dukungan Regulasi

Saat ini Asuransi Takaful Keluarga memiliki sekira 4000 agen dan hampir seluruhnya sudah berlisensi agen asuransi syariah. “Ada beberapa yang belum lisensi, karena itu sekarang kami dorong untuk lisensi semua,” ujar Ronny. Hingga Agustus 2015 Asuransi Takaful Keluarga menghimpun premi sekira Rp 200 miliar.