Bisnis asuransi syariah punya potensi besar untuk bisa sukses dalam kancah industri perasuransian di Indonesia. Hanya saja perlu sosialiasi dan edukasi yang lebih kuat, serta inovasi (terobosan) dalam bisnisnya, sehingga mampu bersaing dengan asuransi konvensional.
“Marketnya asuransi syariah sebenarnya luar biasa banget,” jelas Shanty saat ditemui MySharing baru-baru ini di Jakarta.
Namun menurut Shanty, asuransi syariah beberapa waktu terakhir ini perkembangannya cenderungan stagnan, dan tidak bisa mengoptimalkan marketnya yang sangat besar tersebut.
“Sebenarnya asuransi syariah sosialisasinya juga sudah lumayan lebih agresif lagi sekarang. Namun kembali lagi, bahwa market yang besar itu harus diingatkan terus menerus tentang keunggulan asuransi syariah ini. Memang kita praktisi ekonomi syariah harus lebih aktif lagi, lebih agresif lagi didalam sosialisasi dan edukasi asuransi syariah,” papar Shanti bersemangat.
Lebih lanjut menurut Shanty, di dalam produk-produk asuransi syariah ini sebenarnya sudah banyak keunggulan yang relatif jauh lebih maju ketimbang sebelumnya, namun demikian keunggulan tersebut masih belum cukup, dan perlu terobosan, agar bisa lebih bersaing dengan produk asuransi konvensional.
“Ada banyak hal di asuransi syariah yang sebenarnya sudah sangat maju, namun masih tetap ketinggalan dengan konvensional, sehingga masyarakat luas ada yang balik kembali ke konvensional. Karena itu asuransi syariah perlu terobosan (inovasi), selain juga harus terus menggalakkan edukasi dan sosialiasi,” demikian tutup Santy.