Asset BPRS Artha Madani Tembus Rp 104 Miliar

Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Artha Madani berhasil membukukan asset per September  2015 sebesar Rp 104 miliar.

bprsarthaDirektur Utama BPRS Artha Madani, Cahyo Kartiko, mengatakan, posisi asset BPRS Artha Madani per September 2015 menembus angka Rp 104 miliar, meningkat dibandingkan pada 31 Desember 2014 sebesar Rp 108,811 miliar.

Menurutnya, pencapaian aset tersebut memang masih 80 persen dari target tahun ini.  “Kami berusaha mengejar paling kemungkinan 90 persen, karena waktu tinggal tiga bulan lagi harus realistis juga,” kata Cahyo kepada MySharing, ditemui di Jakarta, belum lama ini.

Namun demikian, ia mengaku bahwa BPRS sangat merasakan imbas perlambatan ekonomi. Ini terlihat dengan meningkatnya pembiayaan nonlancar (non performing financing /NPF) hingga April 2015.

Data Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan, pembiayaan nonlancar BPRS pada 2015 ini cenderung meningkat. Rasio pembiayaan nonlancar BPRS pada Januari 2015 sebesar Rp 488,712 miliar, Februari Rp 464,197 miliar, Maret Rp 489,452 miliar dan April Rp 496,720 miliar.

Menurut Cahyo, pembiayaan nonlancar yang meningkat di UKM perdagangan karena mereka terimbas langsung ekonomi nasional. Dan meski skalanya lebih kecil, namun sebagian besar nasabah sektor usaha ini memasok industri besar. Saat, industri besar menurunkan kapasitasnya. Maka, omzet UKM perdagangan ikut turun bahkan rugi, sehingga biaya oprasionalnya tidak tertutup.

Selain itu, lanjut dia, sektor perdagangan juga dibebani daya beli masyarakat turun, sementara mereka tidak mungkin menaikkan harga. Akhirnya para pelaku UKM perdagangan ini minta penjadwalan ulang dan rekondisi pembiayaan. Hal inilah yang memicu NPF meningkat.

“Alhamdulilah NPF BPRS Artha Madani masih kecil dikisaran 0,7 persen untuk UKM secara keseluruhan. Untuk total pertumbuhan masih di angka 4 persen per September 2015. Saya sih menjaga jangan sampai lewat 5 persen, dan berharap pada akhir tahun ini turun jadi 2 persen,” kata Cahyo.