Meski kondisi makro ekonomi Indonesia mengalami perlambatan, di periode triwulan kedua tahun 2015 BNI Syariah menunjukkan kinerja yang positif dengan pertumbuhan asset 20,19 persen.
PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) pada triwulan kedua tahun 2015 mencatat pertumbuhan yakni asset meningkat 20.19 % year-on-year (yoy) dari Rp 17.35 T (Juni 2014) menjadi Rp 20.85 T (Juni 2015).
“Menurut Head of Corporate Secretary & Communication Divison BNI Syariah, Endang Rosawati, pertumbuhan aset ini didukung oleh kenaikan pembiayaan sebesar 25.24 % yoy dimana pada Juni 2014 sebesar Rp 13.37 triliun dan pada Juni 2015 menjadi Rp 16.74 triliun,” kata Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano dalam rilisnya yang diterima MySharing, Kamis (1/10).
Menurutnya, dari total pembiayaan sebesar Rp 16,74 triliun, pembiayaan konsumtif mendominasi sebesar 53.17 %, kemudian diikuti pembiayaan produktif UKM 22,07 persen, pembiayaan komersial sebesar 16,15%, pembiayaan mikro 6,3%, dan pembiayaan kartu Hasanah Card 2,29%.
Pertumbuhan dana pihak ketiga juga mengalami pergerakan sebesar 28,22 % YOY dari semula Rp 13,51 triliun menjadi Rp 17,32 triliun dengan rasio Tabungan dan Giro (CASA) sebesar 46,86 %.
“Pencapaian kinerja bisnis tersebut tetap menjaga kualitas pembiayaan dimana NPF saat ini sebesar 2,42%,” ujar Dinno.