Ekonomi syariah itu merupakan nafas dari kehidupan yang didalamnya termasuk kegiatan ekonomi.
Ketua Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Sebi, M Asmeldi Firman, menyatakan, ekonomi syariah itu bukan hanya sekedar masalah perbankan saja, tapi menyangkut semua sektor didalamnya, mulai perdagangan dan lainnya. “Jadi ekonomi syariah itu merupakan nafas dari seluruh kegiatan ekonomi, baik itu sektor keuangan maupun riil,” kata Asmeldi, pada Gebyar Ekonomi Syariah (GES), di Depok, Minggu (24/5).
Menurutnya, meskipun kenyataannya perkembangan ekonomi syariah di kisaran lima persen dibandingkan dengan perbankan konvensional yang melambung tinggi. Tapi ia menyakini bahwa pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia pada tahun mendatang akan mengalami peningkatan signifikan.
Hal ini, tegas dia, dikarenakan sudah banyak perbankan syariah dan lembaga syariah yang memberikan konstribusi nyata kepada semua kalangan, yaitu masyarakat, Usaha Kecil Menengah (UKM) dan mahasiswa. Adapun konstribusi perbankan syariah itu berupa pinjaman dana, bantuan fisik dan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi.[su_pullquote align=”right”]“Jadi ekonomi syariah itu merupakan nafas dari seluruh kegiatan ekonomi, baik itu sektor keuangan maupun riil” [/su_pullquote]
- Diskusi Inspiratif Rabu Hijrah: “Sinergi Pentahelik Ekonomi Syariah Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045”
- Pleno KNEKS 2024: Ekonomi Syariah Kekuatan Baru Menuju Indonesia Emas 2045
- CIMB Niaga Syariah Resmikan Pembukaan Syariah Digital Branch di Medan
- Adira Finance Syariah, Danamon Syariah & Zurich Syariah Gelar FPR2024 di Rangkasbitung
Kembali ia menegaskan, bahwa ekonomi syariah itu merupakan nafas dari kehidupan, dalam kegiatan sehari-hari yang tidak terlepas dari ekonomi, seperti bekerja, berdagang, dan lainnya. ”Saya yakin ketika nilai-nilai Islami dapat diterapkan dalam aktivitas kehidupan kita. Insya Allah kita akan mendapatkan kebaikan dunia akherat,” ujarnya.